Sabtu 27 Jun 2015 17:36 WIB

Arkeolog: Spanyol-Portugis Pernah Duduki Halmamera Barat

Salah satu sudut Kampung Portugis di Jakarta.
Foto: wsyakir.blogspot.com
Salah satu sudut Kampung Portugis di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Arkeolog Syahruddin Mansyur dari Balai Arkeologi Ambon mengatakan bangsa Spanyol dan Portugis pernah menduduki Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara. Itu terlihat dari benteng peninggalan mereka di Desa Akelamo, Kecamatan Sahu.

"Ada dua bangunan perbentengan di sana, benteng Sabuga dan Tabuga, lokasinya berdekatan, kalau dari sumber sejarah yang ada itu salah satunya milik Spanyol, dan satunya lagi Portugis," katanya di Ambon, Sabtu (27/6).

Ahli kolonial itu mengatakan bangunan perbentengan yang telah direnovasi oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Ternate, dua tahun lalu, masih menyimpan misteri terkait pembangunannya, karena hingga sekarang masih belum diketahui benteng yang mana milik Spanyol dan mana yang milik Portugis.

Kendati demikian, kedua benteng tersebut menjadi bukti bahwa ada bangsa Eropa yang pernah bercokol di wilayah Kabupaten Halmahera Barat, bahkan diperkirakan kedatangan mereka jauh lebih awal dari penjajah Belanda.

"Sumber-sumber sejarah yang ada tidak menjelaskan dengan rinci dari kedua benteng itu yang mana milik Spanyol maupun Portugis, tapi ini bukti otentik," ucapnya.

Dikatakannya lagi, Halmahera Barat pada masa lampau berada di bawah kekuasaan Kesultanan Jailolo yang runtuh setelah kedatangan bangsa Eropa, hingga sekarang sejarahnya masih berusaha ditelusuri oleh para sejarahwan.

Meski hasil budi daya cengkih dan pala di sana tidak sebaik yang dimiliki Pulau Makian di Kabupaten Halmahera Selatan, jika dilihat dari banyaknya situs benteng yang ada, Kabupaten Halmahera Barat juga mempunyai peranan besar dalam jalur perdagangan rempah-rempah pada masa lampau.

"Bangunan-bangunan benteng peninggalan Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) yang ada di sana sudah rusak semua, yang masih bagus cuma Benteng Sabuga dan Tabuga," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement