REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Kebudayaan Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah, Kacung Marijan mengatakan Indonesia perlu memperkuat diplomasi budaya. Diplomasi dapat dilakukan dengan aktif memamerkan kebudayaan Nusantara ke negara lain.
"Indonesia akan memiliki interaksi yang baik di kancah internasional kalau aktif memperkenalkan budayanya ke negara-negara lain, jadi tidak pasif, tidak hanya menerima yang datang dari luar negeri," ujar Kacung di Jakarta, Jumat (26/6).
Diplomasi budaya, ujar dia, juga bermanfaat untuk menghindari dominasi negara lain yang juga gencar melakukan penyebaran budaya ke Indonesia. Budaya, kata dia, juga dapat menjadi jembatan kerja sama ke berbagai bidang lain yang dapat menguntungkan Indonesia.
"Pada 2050 Indonesia diramalkan akan masuk lima besar kekuatan dalam bidang ekonomi, sebelum memasuki itu, kunci pokoknya di budaya," ujar dia.
Untuk itu, pemerintah terus mengupayakan penguatan diplomasi budaya dengan memfasilitasi pembangunan relasi dengan negara lain, memberikan bantuan dari perwakilan di luar negeri, serta mendirikan rumah budaya di beberapa negara.
Selain itu, pihaknya juga akan memperbaiki museum untuk menarik pengunjung, khususnya generasi muda, untuk mendekatkan mereka dengan kebudayaan Nusantara. Pemerintah, tutur dia, juga akan memperkuat pendidikan dalam estetika, selain logika dan estetika, kepada siswa-siswa.