REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bakal Calon Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Arsid, mengusulkan pengelolaan sampah melibatkan pihak ketiga. Hal ini dimaksudkan agar pengelolaannya berjalan maksimal dan profesional.
Tangsel, menurutnya, sudah dipenuhi dengan pemukiman. Ruang terbuka hanya sedikit, sehingga tak mungkin mengelola sampah sendiri.
"Artinya butuh pihak ketiga, baik dari kalangan ilmuwan maupun daerah lain. Semuanya harus bersinergi," papar Arsid, saat dihubungi, Jumat (26/6).
Selama ini, Pemkot Tangsel, dinilainya, tidak memiliki konsep yang matang. Daur ulang sampah tidak dilakukan serius. "Hanya coba-coba. Ini tidak bisa. Jadinya gagal dan buang-buang APBD," paparnya.
Hal ini mengakibatkan sampah di Tangsel tidak terkelola dengan baik. Akibatnya sampah membusuk dan merusak keindahan kota.
Dia menargetkan pengelolaan sampah berbasis teknologi. Hal ini dimaksudkan agar proses daur ulang berjalan maksimal, sehingga sampah bisa dimanfaatkan kembali. "Kita sudah buat perencanaannya," imbuh Arsid.
Sampah bisa didaur-ulang menjadi pupuk, dan barang pecah belah yang bisa dimanfaatkan banyak orang. Barang tersebut dapat menjadi pelengkap yang memudahkan pekerjaan sehari- hari. Daur ulang ini dapat dilakukan dengan melibatkan ilmuwan.
Selain itu, Arsid menjelaskan, pengelolaan sampah juga membutuhkan keterlibatan wilayah lain. Dia menilai sangat tidak mungkin sampah Tangsel hanya dikumpulkan di Cipeucang.
“Harus ada keterlibatan Kabupaten Tangerang agar sampah dapat dikelola dengan baik. Kabupaten tersebut memiliki area lahan kosong yang luas,” harapnya.