Jumat 26 Jun 2015 11:21 WIB

Memanfaatkan Ramadhan, Puluhan PMKS Terjaring Operasi

Rep: c01/ Red: Agus Yulianto
 Penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang terjaring razia selama bulan ramadhan menaiki armada bus yang disiapkan Dinas Sosial DKI Jakarta untuk memulangkan mereka ke daerah asal mereka masing-masing di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, Cip
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang terjaring razia selama bulan ramadhan menaiki armada bus yang disiapkan Dinas Sosial DKI Jakarta untuk memulangkan mereka ke daerah asal mereka masing-masing di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, Cip

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung menggelar razia terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). Selama Ramadhan ini, jumlah mereka ditangarai meningkat. Dalam operasi penertiban tersebut, Dinsos Kota Bandung berhasil mengamankan puluhan PMKS.

"Berdasarkan informasi dari masyarakat, mereka merasa resah dengan banyaknya PMKS di jalan," terang Sekretaris Dinsos Kota Bandung Medi Mahendra di Makodim 0618/BS Jalan Bangka, Kamis (25/6) malam.

Dalam operasi tersebut yang dilakukan pada pukul 19.30 WIB hingga 21.30 WIB tersebut, tim gabungan Dinsos Kota Bandung berhasil menjaring puluhan PMKS yang terdiri dari gepeng, anak punk, hingga wanita tuna susila (WTS).

Puluhan PMKS tersebut berhasil terjaring di beberapa titik Kota Bandung, seperti Dago, Tegalega, Jalan Merdeka, Alun-Alun Bandung serta Pasar Baru. Dalam operasi, Dinsos juga dibantu oleh Komando Militer (Kodim), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), hingga Dinas Kesehatan Kota Bandung.

Puluhan PMKS yang berhasil terjaring oleh tim gabungan Dinsos Kota Bandung kemudian digelandang ke Makodim 0618/BS untuk dilakukan assessment dan pendataan. Medi menyatakan para PMKS yang telah dewasa nantinya akan diberikan pembekalan berupa pelatihan keterampilan. Sedangkan PMKS yang masih anak-anak akan dikembalikan ke keluarganya masing-masing. Para WTS yang juga terjaring, lanjut Medi, nantinya akan diberi pembinaan di Palimanan.

"Sedangkan yang berusia lanjut dan tidak memiliki keluarga akan kami bawa ke panti jompo," kata Medi.

Medi mengatakan, operasi yang dilakukan pada Kamis malam tersebut memang sengaja dititikberatkan di kawasan tengah atau pusat Kota Bandung. Pasalnya, operasi penertiban yang sudah digelar sejak Senin (22/6) lalu ini sudah menyisir bagian Timur dan Barat Kota Bandung. Total PMKS yang sudah terjaring oleh Dinsos Kota Bandung dalam operasi penertiban sejak Senin lalu hingga Kamis diperkirakan Medi sudah mencapai 100 PMKS.

Medi menuturkan, pada Senin (22/6) jumlah PMKS yang terjaring ada sebanyak 29, kemudian pada Selasa (23/6) ada sebanyak 34 PMKS, dan pada Rabu (24/6) tercatat ada sebanyak 34 PMKS yang terjaring. Medi menjabarkan PMKS yang mendominasi dalam penjaringan pada Senin lalu merupakan anak punk, kemudian yang mendominasi pada Selasa dan Rabu ialah gepeng. "Sedangkan haru ini campuran, ada gepeng, anak punk dan WTS," ungkap Medi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement