REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Sepekan awal bulan Ramadhan 1436 H, harga kebutuhan pokok rumah tangga yakni bawang merah dan cabai rawit dan merah, terpanta mengalami kenaikan tinggi di pasar-pasar tradisional kota Bandar Lampung. Sedangkan harga telur ayam dan beras mengalami fluktuatif, namun dirasakan masyarakat masih normal.
Pemantauan di Pasar Induk Tamin dan Pasar Pasir Gintung, Bandar Lampung, Kamis (25/6), harga bawang merah sudah mencapai Rp 28 ribu - Rp 30 ribu per kg, sebelumnya masih dalam kisaran Rp 24 ribu -25 ribu per kg, sedangkan harga cabai rawit sudah menembus Rp 30 ribu per kg, padahal awal Ramadhan masih Rp 24 ribu - Rp 25 ribu per kg. Cabai merah naik menjadi Rp 25 ribu per kg dari Rp 23 ribu per kg.
Kenaikan harga bawang dan cabai ini, menurut Rudiman, pedagang bahan pokok rumah tangga di Pasar Tamin, karena dipengaruhi musim panas, sehingga produksi berkurang dan pasokan mulai tidak lancar. "Bawang dan cabai rawit memang harganya tinggi, karena pasokan mulai berkurang, permintaan banyak," ujar Rudiman.
Sedangkan harga telur ayam ras dan beras mengalami fluktuatif. Harga telur awal puasa mengalami kenaikan dari Rp 17.500 menjadi Rp 20 ribu per kg. Sepekan Ramadhan berlangsung, harga telur terus naik menjadi Rp 22 ribu per kg, lalu memasuki hari ke-8 Ramadhan, kembali turun menjadi Rp 21 ribu dan Rp 20 ribu per kg.
Menurut Wati, pedagang telur ayam di pinggir jalan, harga telur dipengaruhi dengan pasokan, sehingga terjadi perubahan harga per harinya. "Kalau harga telur bergantung pasokan, kalau banyak dan lancar, harga telur ayam akan turun. Jadi, harganya selalu berubah-ubah," katanya.
Sementara harga beras di kota Bandar Lampung, masih terlihat normal, meski ada kenaikan dan penurunan, namun tidak terlalu tinggi dan rendah.
"Kalau turun hanya berkisar Rp 500 - Rp 1.000 per kg. Jadi, rata-rata harga beras berbagai kualitas dan merek, masih normal, tidak seperti sebelumnya yang naik tinggi," kata Anan, pedagang beras di Pasar Tamin.