Kamis 25 Jun 2015 12:02 WIB

Tujuh Daerah Rawan Kekeringan, Pemkab Boyolali Siap Dropping Air

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Indah Wulandari
Mendistribusikan Air Bersih
Foto: BWA
Mendistribusikan Air Bersih

REPUBLIKA.CO.ID,BOYOLALI -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali siap menyediakan air bersih ke daerah rawan bencana kekeringan.

''Pokoknya, kami siap  sewaktu–waktu ada permintaan bantuan air bersih dari warga masyarakat, segera kami kirim dengan truk tangki,'' kata Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Setda Kabupaten Boyolali Dadar Hawananto, Kamis (25/6).

Ia mengatakan, hingga kini belum ada masyarakat yang mengajukan bantuan air bersih. Ini artinya, kebutuhan air bersih masyarakat masih bisa dipenuhi dengan mengoptimalkan sumber air yang ada.

Dalam pengajuan bantuan air bersih, lanjut Dadar,  dengan membuat proposal bantuan air dengan diketahui camat setempat untuk diteruskan ke Bupati Boyolali  tembusan Bagian Kesra Setda Kabupaten Boyolali.

''Begitu proposal bantuan air bersih masuk, kami segera dropping air bersih ke lokasi,''tambahnya.

Meski demikian, pihaknya siap melakukan pengedropan jika permintaan sudah masuk. Ia memperkirakan, permintaan air bersih warga masyarakat daerah rawan kekeringan akan terjadi pada Juli  hingga Oktober 2015 mendatang.

Kabupaten Boyolali ada tujuh wilayah kecamatan yang rawan kekeringan. Di antaranya,  wilayah Kecamatan Musuk, Wonosegoro, Kemusu, Juwangi,  Klego, Selo. Di wilayah kecamatan tersebut setiap musim kemarau selalu mengalami kekurangan air bersih.

Dari tujuh kecamatan rawan kekeringan tersebut paling rawan wilayah Kecamatan Musuk, dimana wilayah tersebut memiliki 11 desa yang rawan kekeringan. Diantaranya, Desa Sangup, Jemowo, Sumur, Mrian, Cluntang, Dragan, Nglampar, Karangkendal, Karanganyar, Sruni dan Desa Ringin Larik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement