Kamis 25 Jun 2015 10:16 WIB

Maskot Pilkada Bupati Sleman Digugat Aktivis Perempuan

Rep: C97/ Red: Karta Raharja Ucu
Pilkada langsung (ilustrasi).
Pilkada langsung (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Narasita dan Aliansi Perempuan Sleman menggugat maskot pemilihan bupati yang dianggap pro kaum pria. Sebab, maskot Pakde Slemi berupa burung punglor tersebut menggunakan jarit, lurik, dan blankon.

Ketua Narasita, Renny Anggriana mengatakan penggunaan simbol-simbol yang mengarah pada gender tertentu tidak mengakomodasi demokrasi dan sikap netral. Padahal, penyelenggara pemilihan umum harusnya tidak menunjukkan sikap condong pada golongan tertentu.

"Atribut yang digunakan secara eksplisit dan implisit berkonotasi pada laki-laki," ucap Renny.

Menurutnya hal tersebut seolah mengarah pada pemilih laki-laki atau memilih laki-laki. Dengan demikian maskot tersebut perlu diganti.

"Kami menilai harus ada revisi penggunaan kata dan simbol yang netral," katanya. Renny meminta KPU Sleman untuk lebih fokus pada substansi pilkada. Dengan memperhatikan partisipasi masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement