REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men PAN-RB) Yuddy Chrisnandi mengunjungi Kantor Pemkab Sukabumi di Palabuhanratu, Rabu (24/6) sore.
Menteri Yuddy disambut oleh Bupati Sukabumi Sukmawijaya yang mencurahkan isi hati (curhat) tentang kondisi jumlah aparatur sipil negara (ASN).
‘’Jumlah tenaga guru sekolah dasar (SD), misalnya kurang sebanyak 6.000 orang,’’ ujar Sukmawijaya.
Kekurangan serupa kata dia, juga dialami pada tingkatan SMP dan SMA. Jumlah guru SMP seharusnya sebanyak 3.977 orang namun yang ada sebanyakk 1.100 orang.
Sementara, guru SMA yang idealnya sebanyak 635 orang namun yang ada hanya 494 orang. Kondisi yang sama juga terjadi pada tenaga medis. Jumlah tenaga dokter spesialias misalnya hanya sebanyak 27 orang. Padahal, kebutuhanya mencapai sebanyak 42 orang.
Fenomena kekurangan ASN ini, ungkap Sukmawijaya, berdampak pada proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah. Sehingga para kepala sekolah terpaksa mengangkat guru sukarelawan atau guru honorer untuk menyiasati kekurangan tenaga guru.
Menteri Yuddy mengatakan, formasi APBD Kabupaten Sukabumi sekitar 51 persen terserap untuk belanja pegawai. ‘’ Namun, di sisi lain jumlah ASN juga kurang,’’ ujar dia.
Oleh karena itu, kata Yuddy, pemerintah pusat secara khusus mengecualikan pengadaan pegawai ASN khususnya untuk tenaga pendidikan, medis, dan ahli di bidang tertentu.Meskipun saat ini masih diterapkan moratorium penerimaan ASN.
‘’Pemkab dapat mengajukan kebutuhanya kepada pemerintah pusat,’’ cetus Yuddy.
Yuddy menuturkan, kedepan anggaran pemerintah untuk belaja pegawai memang harus dikurangi. Anggaran dari pemerintah nantinya diperuntukkan untuk pembangunan seperti sarana infrastruktur di daerah.