REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Industri komponen otomotif diharapkan bisa menyebar ke wilayah lain di luar Jawa Barat dan Banten yang saat ini menjadi pusat industri otomotif.
"Investor komponen otomotif itu, seringkali mereka harap bisa dekat dengan industri otomotifnya sendiri. Kalau kami inginnya menyebar," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (24/6).
Menurut dia, ada sejumlah investor di bidang komponen otomotif yang bersedia menggeser lokasi investasinya ke luar sentra industri otomotif. Akan tetapi, jumlahnya sangat sedikit.
Franky mencontohkan grup Yazaki Corporation asal Jepang, yang bergerak di bidang industri otomotif, memiliki tujuh pabrik yang dua diantaranya terdapat di Subang (Jawa Barat) dan Tangerang (Banten).
"Mereka ada pabrik di Jawa Tengah dan Jawa Timur, itu membuat kami percaya diri untuk mengarahkan wilayah lain untuk investasi komponen otomotif. Syukur-syukur bisa mendorong industri otomotifnya ke luar juga," katanya.
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis, dalam kesempatan yang sama, mengatakan industri komponen otomotif yang tidak harus dekat dengan industri otomotif dipengaruhi oleh faktor sumber daya alam.
"Ini menarik karena ternyata industri komponen otomotif ini tidak harus dekat dengan industri kendaraan bermotornya," katanya.
Menurut dia, investasi perusahaan Jepang di Semarang, Kabupaten Semarang, Jepara, Mojokerto dan Pasuruan itu jauh dari industri otomotif yang mayoritas terdapat di wilayah Jawa Barat atau Tangerang.
"Kata orang Jepang, tenaga kerja di Jawa Tengah itu jujur, rajin dan disiplin. Itulah yang mempengaruhi (mereka mau menanamkan modal jauh dari industri otomotif)," pungkas Azhar.