REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah mencatat hingga pertengahan 2015 telah meninggal sekitar tujuh orang akibat tergigit anjing positif rabies.
Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Distanak Kalteng Chandra R mengatakan jumlah korban tersebut meningkat drastis dibandingkan Desember 2014 yang hanya satu orang.
"Kalau tujuh orang yang meninggal akibat rabies tersebut di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Sukamara, Lamandau dan Kapuas," tambahnya.
Meningkatnya korban meninggal akibat rabies membuat Distanak Kalteng bergerak cepat dengan menyebar ribuan vaksinasi, melakukan penyuluhan terhadap camat, lurah, kepala desa dan masyarakat terkait cara penanganan dini terkena gigitan anjing.
Chandra mengatakan seluruh Distanak kabupaten/kota se-Kalteng juga akan berkumpul untuk mengetahui daerah banyak memelihara anjing, sekaligus menyusun strategi
"Tapi kondisi ini tidak berarti Kalteng kategori kejadian luar biasa (KLB). Kita bertindak cepat agar semua pihak semakin waspada sehingga tidak ada lagi korban meninggal akibat rabies," katanya.
Dia mengimbau seluruh masyarakat di Kalteng yang memelihara anjing agar melaporkan dan rutin disuntik vaksinasi anti rabies. Dia juga berharap orang yang digigit anjing, baik terindikasi rabies atau tidak segera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat agar dilakukan penanganan sebelum kondisinya semakin parah.