REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pakar komunikasi Universitas Indonesia Ade Armando kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial. Kali ini, ia menolak hadis Nabi Muhammad tentang larangan minum sambil berdiri dan menggunakan tangan kiri.
Menanggapi hal itu, Imam Besar Masjid Istiqlal, KH. Ali Mustafa Yaqub menegaskan bahwa status hadis tersebut shahih. “Hadis itu masih berlaku dan shahih. Riwayat Muslim,” kata Ali Mustafa kepada Republika, Selasa (23/6).
Ia menjelaskan, dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Janganlah sekali-kali salah seorang di antara kalian minum sambil berdiri. Apabila dia lupa, maka hendaknya dia memuntahkan.”
“Orang yang makan minum dengan tangan kiri menyerupai setan. Perilaku setan itu tidak ada yang boleh ditiru,” tegas Ali Mustafa.
Polemik hadis ini mencuat setelah acara buka puasa bersama di Istana Negara, Kamis (18/6) yang dihadiri ratusan anak yatim. Pada kesempatan itu, Jokowi diketahui minum sambil berdiri dan menggunakan tangan kiri.
Sikap Jokowi ini langsung menjadi bahan cercaan sejumlah kalangan. Ade Armando kemudian menulis artikel bantahan di madinaonline.id berjudul “Ketika Keislaman Jokowi Dipersoalkan Karena Minum Sambil Berdiri”.
Menurut Ade Armando, hadits tersebut sudah banyak dibantah oleh ulama lain. Ada hadits lain yang mengabarkan Nabi pernah terlihat makan minum sambil berdiri. Selain itu, tulis Ade, hadits semacam ini tidak perlu diikuti karena tidak masuk akal.