REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pencarian tujuh anak buah kapal (ABK) KM Citra Indah yang tenggelam di perairan Selat Malaka, Provinsi Aceh, terkendala tingginya ombak atau gelombang laut.
"Hingga hari ke empat pencarian masih dilakukan. Namun, pencarian terkendala tingginya ombak laut," kata Kepala Basarnas Provinsi Aceh Budiawan yang dihubungi dari Banda Aceh, Selasa.
Budiawan menyebutkan ketinggian gelombang berkisar dua hingga tiga meter. Selain tim Basarnas, pencarian juga melibatkan TNI Angkatan Laut dan Kepolisian.
Hingga kini, kata dia, pencarian belum membuahkan hasil. Tujuh dari 10 ABK KM Citra indah yang kapal mereka tenggelam masih dinyatakan hilang. Sedangkan tiga lagi, dua ABK diselamatkan nelayan Aceh serta seorang diselamatkan kapal kargo dan kini dibawa ke Singapura.
"Dalam pencarian, tim sempat menemukan barang milik ABK atas nama Umar. Namun begitu, hingga kini belum ada tanda-tanda lainnya. Pencarian terus dilanjutkan hingga hari ketujuh," kata Budiawan.
KM Citra Indah merupakan kapal kayu mengangkut 300 ton gula dan beras ketan dari Malaysia tujuan kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas Sabang, Pulau Weh, Provinsi Aceh.
Kapal kayu tersebut dilaporkan tenggelam di perairan Aceh Utara, Selat Malaka, Selasa (16/6) sekitar pukul 09.00 WIB. KM Citra Indah tenggelam akibat bocor karena diterpa badai.
Tenggelamnya kapal tersebut baru dilaporkan sang kapten, Agus Marpaung, pada Jumat (19/6) sekitar pukul 21.30 WIB. Sang kapten baru melaporkan setelah dirinya diselamatkan sebuah kapal kargo tujuan Singapura.
Sedangkan dua anak buah kapal KM Citra Indah diselamatkan nelayan Aceh Utara dan sempat dirawat di sebuah puskesmas di daerah itu. Sementara, tujuh ABK lainnya masih dalam pencarian.