Senin 22 Jun 2015 21:40 WIB

Penggunaan Kantong Plastik Selama Ramadhan Naik 40 Persen

Rep: Yulianingsih/ Red: Yudha Manggala P Putra
Melipat kantong plastik
Foto: Youtube
Melipat kantong plastik

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Penggunaan kantong plastik selama bulan ramadhan hingga lebaran diperkirakan naik 40 persen dibandingkan penggunaan pada bulan sebelumnya. Akibatnya sampah plastik juga diperkirakan naik signifikan selama bulan ramadhan hingga lebaran.

Menurut Handoko Sidharta, General Manager Sales and Marketing CV Sinar Joyoboyo, produsen plastik di Indonesia, kenaikan penggunaan kantong plastik ini dipicu oleh meningkatnya konsumsi makanan saat ramadhan hingga lebaran.

 "Peningkatan konsumsi makanan ini jelas berimbas pada peningkatan penggunaan plastik sebagai kantongnya," katanya di sela-sela sebar takjil ramadhan Sinar Joyoboyo di Pasar Sore Ramadhan di Jalan Nitikan, Umbulharjo, Yogyakarta, Senin (22/6).

Sebar takjil ramadhan Sinar Joyoboyo ini digelar di lima kota yaitu di Yogyakarta, Solo, Malang, Banjar Patroman dan Purwokerto. Ada 5.000 paket takjil yang dibagikan kepada masyarakat bekerjasama dengan para pedagang pasar sore ramadhan di setiap kota. Di Yogyakarta acara ini digelar di Pasar Sore Ramadhan Jalur Gaza Nitikan, Umbulharjo, Yogyakarta. Kegiatan ini digelar hingga Selasa (23/6).

 

Diakui Handoko, Sinaar Joyoboyo setiap bulannya memproduksi aneka jenis plastik sebanyak 3 juta kilogram plastik. Selain di Indonesia, perusahaan yang berpusat di Magelang, Jawa Tengah ini juga mengeksport beberapa jenis plastik produknya ke Afrika dan akan merambah ke Jepang.

"Untuk awal bulan ramadhan peningkatan penggunaan plastik belum signifikan, namun akan mencapai puncaknya pada lebaran nanti," ujarnya.

Karena peningkatan penggunaan plastik tersebut, pihaknya terus melakukan edukasi pemilihan kantong plastik yang sehat. Pasalnya, peningkatan penggunaan kantong plastik ini sering dimanfaatkan oleh pedagang maupun produsen nakal untuk menggunakan kantong plastik daur ulang yang justru membahayakan kesehatan konsumen.

Edukasi tersebut dilakukan seiring dengan pembagian takjil ramadhan pada masyarakat dan pedagang.

"Masyarakat harus sadar bahwa tidak semua kantong plastik itu sehat untuk membungkus makanan. Kantong plastik daur ulang justru akan menimbulkan reaksi kimiaa jika digunakan membungkus makanan panas atau berminyak dan itu efeknya pada kesehatan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement