Senin 22 Jun 2015 17:35 WIB

Jabar Usulkan KA Cepat Bisa Sampai Cirebon

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: M Akbar
Ahmad Heryawan
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ahmad Heryawan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah pusat, berencana membangun kereta api cepat dari Jakarta sampa Bandung, hanya ditempuh dalam waktu 38 menit. Pemprov Jabar, telah mengusulkan ke Pusat agar kereta api super cepat itu bisa berhenti hingga Cirebon.

"Kami usulkan kereta api cepat itu  sekalian saja, Bandung sampai Cirebon," ujar Gubernur Jabar Ahmad Heryawan kepada wartawan, Senin (22/6).

Menurut Heryawan, untuk tahap pertama ini,  pusat akan fokus untuk merealisasikan dulu kereta api cepat Jakarta-Bandung yang hanya 38 menit. Namun, Jabar mengusulkan agar kereta tersebut bisa langsung dari Bandung ke Cirebon. Aksesnya, nanti melewat jalan tol.

"Ya nantinya jadi tol selesai dulu baru kereta cepat. Ya pakainya jalur tol karena yang dari Jakarta juga lewat jalan tol akses kereta ke Bandungnya," katanya.

Heryawan mengatakan, Ia optimistis pembangunan kereta cepat ini bisa cepat. Karena, nantinya hampir tak ada pembebasan lahan. Kalau pun ada pembebasan, nantinya digunakan untuk terminal.

Heryawan mengatakan, dalam rapat dengan pemerintah pusat belum lama ini, Ia pun belum memiliki informasi kereta api cepat ini siapa yang akan mengerjakan. Karena, ini masih dalam pembicaraan. "Selain membahas kereta cepat dalam rapat juga dibahas tentang Line Trapid Transit (LRT) Jabodetabek," katanya.

Pusat, kata dia, akan membangun LRT Jabodetabek oleh Adhi Karya. Pemprov Jabar, dalam posisi mendukung sepenuhnya. Yakni, menyesuaikan peraturan yang ada. "Kami dukung dan support sepenuhya," katanya.

Nantinya, kata dia, Pemprov Jabar akan memiliki tugas pada posisi regulasi saja. Terutama, terkait urusan lahan yang ada di kabupaten/kota. Termasuk, menyelesaikan masalah Amdal. "Kalau terkait anggaran itu bagian pusat dan adhikarya," katanya.

LRT Jabodetabek ini, kata dia, ternyata rancangannya hanya sampai Bekasi. Oleh karena itu, Ia meminta pada pusat agar LRT tersebut bisa sampai ke Cikarang. "Kami sudah tulis surat agar LRT Jabodetabek bisa sampai Cikarang," katanya.

Heryawan berharap, setelah LRT Jabodetabek selesai, berikutnya bisa dibangun LRT Bandung raya. Saat ini, pembangunan LRT Bandung Raya dan Surabaya Raya pun masih dalam perencanaan. "Mudah-mudahan, tahun depan giliran LRT Bandung dan Surabaya," katanya.

Sebelumnya, Pemerintah provinsi Jawa Barat membutuhkan dana investasi senilai Rp3,7 triliun guna merealisasikan kereta api cepat Bandung-Jakarta. Hanya dengan kereta api buatan jepang itu waktu tempuh Jakarta-Bandung bisa mencapai 38 menit.

"Investasi sekitar  Rp3,7 triliun ya mungkin 1,2 triliunnya untuk kereta itu sendiri," ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar, Deni Juanda.

Deni mengatakan, trayek kereta api cepat sendiri akan dimulai di stasiun baru yang akan dibangun di Kawasan Gedebage, Kota Bandung. Kalau di Jakarta,  dari pusat kota. Ada beberapa titik pemberhentian  pertama di Bekasi, Karawang, Walini, dari situ ke stasiun kota bandung dan berakhir di Gedebage.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement