Senin 22 Jun 2015 16:27 WIB

Petani Kabupaten Bandung Krisis Air

Rep: c12/ Red: Angga Indrawan
Kekeringan
Foto: Antara
Kekeringan

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Petani di Kabupaten Bandung harus mencari cara sendiri agar sawahnya bisa teraliri air di musim kemarau saat ini. Ini dilakukan karena mereka khawatir produksinya bakal menurun di musim panen.

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Bandung, menuturkan, beberapa petani memang memiliki mesin pompa untuk memompa air dari sumbernya. Lahan pertanian para petani ini pun ada yang berdekatan dengan sumber air. 

"Jadi ya harus diakalin. Misalnya di bawah ada sungai, lalu menggunakan pompa untuk dipompa, ini bagi yang punya pompa," tutur dia, Senin (22/6).

Jika lahan pertaniannya itu tidak memiliki sumber air dan pompa, kata dia, tentu tidak akan ada air yang mengaliri sawah tersebut. Dalam kondisi ini, Nono pun sedikit mengeluarkan candaan yang mengandung sindiran terhadap pemerintah. 

"Ada satu yang dilakukan, berharap turun hujan," ujar dia. 

Jika pasokan air yang terus kekurangan dialami petani, kata dia, maka pertumbuhan tanamannya pun bakal kurang sempurna. Terlebih, kata dia, di tiap kecamatan di Kabupaten Bandung, tentu ada lahan pertanian yang kekurangan air.  

"Tiap tahun itu ada daerah yang mengalami kekeringan," ujar dia.

Selain itu, di beberapa sungai seperti Sungai Cisangkuy dan Ciherang, terjadi pendangkalan dan penyempitan di hulu sungainya. Sedangkan, di hilirnya, pun terjadi sedimentasi. 

"Pendangkalan itu perlu pengerukan, lumpur harus dibuang. Di atasnya juga harus dilebarkan," kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement