Ahad 21 Jun 2015 15:40 WIB

BNN Ringkus Mantan Kades dan Gembong Nusakambangan

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Indah Wulandari
Narkoba
Foto: Ari Bowo Sucipto/Antara
Narkoba

REPUBLIKA.CO.ID,BANYUMAS -- Tim Pemberantasan Penyalahgunaan Narkoba BNN Kabupaten Purbalingga menangkap dua orang tersangka pengguna narkoba. Kedua orang yang terdiri dari mantan Kepala Desa di daerah Cilacap barat, AS dan mantan napi Nusakambangan, AR ditangkap  di pintu perlintasan KA Desa Tamaknegara Kecamatan Rawalo, Sabtu (20/6) malam.

''Keduanya kami tangkap saat dengan kendaraan yang digunakan, Toyota Agya, berhenti di pintu perlintasan tersebut karena KA hendak melintas,'' kata Kepala BNN Purbalingga, AKBP Edy Santosa, Ahad (21/6).

Menurutnya, petugas BNNK memutuskan melakukan penangkapan setelah petugasnya membuntuti keduanya sejak dari Purwokerto. ''Kami membuntuti keduanya, karena sebelumnya kami mendapat banyak informasi mengenai perilaku kedua orang tersebut yang sering menyalahgunakan narkoba,'' katanya.

Dalam penangkapan tersebut, petugas BNNK yang melakukan penggeledahan tidak menemukan adanya bahan narkotika baik di dalam mobil yang mereka gunakan maupun di pakaian mereka. Namun  dari hasil tes urine yang kemudian dilakukan, diketahui bahwa keduanya positif pengguna narkoba karena dalam air urine mereka terdapat kandungan zat Amphetamine dan Methampethamine.

Edy menyebutkan, AS selama ini memang sudah masuk dalam daftar intai BNN Kabupaten Purbalingga karena dikenal tidak baik. Bahkan selama menjabat sebagai kepala desa, tabiatnya tidak berubah bahkan malah semakin menjadi.

''Dia merasa dirinya hebat karena mendapat backing dari oknum. Oleh karena itu gerak geriknya selama ini menjadi sulit dijamah oleh aparat penegak hukum,'' katanya.

Menurut Edy, orang-orang semacam ini yang seharusnya ditolong agar bisa mengatasi ketergantungan terhadap narkoba. Terlebih berdasarkan hasil assesment dan tes urine yang telah dilakukan, keduanya dianggap layak mengikuti rehabilitasi, sejalan dengan progam pemerintah melakukan rehabilitasi terhadap 100 ribu orang pengguna narkoba.

''Mereka akan kita upayakan ikut program rehabilitasi,'' jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement