Ahad 21 Jun 2015 16:21 WIB

Rasa Kantuk Dominasi Keluhan Pengguna Tol Cipali

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Angga Indrawan
Tol Cipali diharapkan memecah kemacetan di jalur Pantura.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Tol Cipali diharapkan memecah kemacetan di jalur Pantura.

REPUBLIKA.CO.ID,CIREBON -- Para pengemudi yang melewati jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) diminta hati-hati dan waspada. Jarak yang panjang di ruas tol tersebut rawan menimbulkan rasa kantuk pada pengemudi yang bisa memicu kecelakaan.

"Jarak (tempuh di jalan tol Cipali) yang terlalu jauh menyebabkan sopir cepat lelah dan mengantuk," ujar Kapolres Cirebon, AKBP Chiko Ardwiatto, Sabtu (20/6).

Chiko pun mengimbau pengemudi untuk segera beristirahat dan tak memaksakan diri mengemudikan kendaraan jika merasa lelah dan mengantuk. Dia meminta kepada pengelola tol agar rest area di tol Cipali segera diselesaikan. 

Dalam kesempatan terpisah, seorang warga Cirebon yang pernah melewati jalur tol Cipali, Purwandono, menuturkan, selain panjangnya ruas jalan tol yang menyebabkan sopir mengantuk, keberadaan penerangan jalan umum (PJU) di tol Cipali juga masih minim. 

Apalagi, dia menilai marka jalan atau cat putih yang ada di atas aspal berkualitas kurang bagus sehingga tidak bisa memantulkan cahaya dengan sempurna.

Purwandono pun membandingkan kondisi di jalan tol Cipali itu dengan tol Palikanci. Dia menyatakan, di tol Palikanci, marka jalan sudah bisa memantulkan cahaya dari jarak 15 meter. Namun di tol Cipali, pantulan cahaya dari marka jalan masih redup meski pada jarak tiga meter.

Selain itu, pengaman tepi jalan pun masih belum terpasang di titik yang cukup rawan. Seperti di sepanjang km 148 hingga km 150 arah Jakarta menuju Cirebon. Di sisi jalan terdapat jurang dengan kedalaman empat sampai lima meter. Namun, pengaman tepi jalan di titik tersebut saat ini belum dipasang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement