Ahad 21 Jun 2015 11:17 WIB

Wilayah Garut Berpotensi Hadapi Kekeringan

Rep: c10/ Red: Angga Indrawan
kekeringan - ilustrasi
kekeringan - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Memasuki Juni wilayah di Pulau Jawa sebagian besar sudah mulai dilanda kekeringan. Begitu pula di Kabupaten Garut yang setiap kali musim kemarau tiba akan dilanda kekeringan. Kendati belum ada laporan bencana kekeringan dari masyarakat, Garut berpotensi menuju ke arah sana.

"Masalah rawan kekeringan di Garut itu hampir menyeluruh di semua wilayah," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Dadi Djakaria kepada Republika, Ahad (21/6).

Dadi menjelaskan, musim kemarau tidak hanya di satu tempat, tapi menyeluruh. Akan tetapi sampai hari ini BPBD belum menerima laporan dari masyarakat mengenai persoalan kekeringan.

Menurut Dadi, musim kemarau tidak bisa diprediksi berapa lama. Tapi setiap tahun hampir selalu terjadi kekeringan hampir di semua wilayah Garut. Untuk menenggulangi permasalahan bencana, BPBD harus berkoordinasi dengan dinas dan instansi terkait. Sebab bagaimana pun masalah kekeringan harus ditanggulangi bersama-sama, bukan tanggungjawab satu SKPD saja.

Pertama BPBD akan melakukan pengecekan dan peninjauan. Dari hasil pengecekan akan diketahui bantuan jenis apa yang dibutuhkan masyarakat di wilayah tersebut. Dadi mengaku, pemerintah daerah (Pemda) juga memberikan bantuan dengan mendistribusikan air sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Dadi menambahkan, saat kekeringan masyarakat juga biasanya mencari sumber mata air dari kampung atau desa lain. Masyarakat yang tinggal dekat dengan mata air biasanya saling membantu dengan masyarakat kampung lain yang kekeringan.

Dadi menegaskan, di Garut tidak ada kecamatan yang paling rawan kekeringan, BPBD melihatnya secara menyeluruh. Bencana kekeringan bisa terjadi di mana saja di wilayah Garut. BPBD harus cegah siaga dan tanggap darurat. BPBD mengimbau masyarakat agar senantiasa melestarikan hutan, sumber mata air, menjaga kebersihan, ketertiban dan keindahan lingkungan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement