REPUBLIKA.CO.ID, NGAMPRAH -- Harga sejumlah bahan pokok di beberapa pasar di Kabupaten Bandung Barat memang mengalami kenaikan. Namun, kenaikan harga tersebut masih di bawah 10 persen sehingga bisa dikatakan masih wajar.
Wakil Bupati Bandung Barat, Yayat T. Soemitra, menuturkan, harga bahan pokok seperti daging, cabai, bawang merah, beras dan telur memang melonjak. "Tapi ini masih wajar ya, karena kan naiknya enggak sampai melebihi 10 persen," tutur Yayat, Sabtu (20/6).
Yayat pun mengaku telah mendengar pendapat warganya. Menurut dia, warga di Bandung Barat saat ini tidak terlalu terbebani dengan lonjakan harga bahan pokok di bulan ini. "Memang kenaikan ini dianggap hal yang biasa bagi mereka," lanjut dia.
Kendati begitu, ia tidak lepas tangan begitu saja. Pihaknya beserta SKPD terkait akan terus diterjunkan untuk memantau kondisi harga bahan pokok di wilayahnya.
Terlebih, menurut dia, cadangan bahan pokok, seperti beras dan daging saat ini dirasa masih cukup sehingga seharusnya lonjakan harga tidak mencapai di atas 10 persen. "Tapi jika sudah di atas 10 persen naiknya, kita akan langsung gelar operasi pasar," ujar dia.
Karena itu, dalam kondisi inilah, ia meminta kepada masyarakat Bandung Barat untuk tidak mengkhawatirkan kenaikan harga bahan pokok. Sebab, sudah ada langkah dan antisipasi untuk menjaga harga bahan pokok agar tetap stabil.
Jika di beberapa pasar tradisional, terdapat kenaikan harga yang tidak wajar, ia juga meminta agar segera diadukan ke pemerintah kabupaten atau UPTD di pasar tersebut. Karena, sudah jelas bahwa mempermainkan harga di saat seperti ini dilarang.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk lapor jika stok bahan pokok mulai langka. "Jadi kami juga memantau, dan warga juga proaktif dalam melaporkan. Kalau begini persediaan bahan pokok dan stabilitas harga bisa terjaga," ujar dia.
Saat ini, di Pasar Cisarua, Kecamatan Cisarua, Bandung Barat, sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan harga. Harga daging ayam, yang semula Rp 28 ribu per kilogram kini menjadi Rp 32 ribu.
Sedangkan daging sapi, semula Rp 90 ribu kini mencapai Rp 120 ribu. Harga telur sekarang menjadi Rp 22 ribu. Semula, harga telur ini masih di kisaran Rp 19 ribu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
