Jumat 19 Jun 2015 19:26 WIB

Dua Pria ini Gunakan 'Batu Akik Sakti' untuk Curi Sepeda Motor

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Bayu Hermawan
Borgol, ilustrasi
Foto: Blogspot
Borgol, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deman batu akik yang tengah melanda masyarakat, tak luput menjadi alat bagi pelaku tindak kriminal untuk melancarkan aksinya.

Seperti yang dilakukan oleh DNS dan IRW, dua pelaku Curanmor yang menggunakan batu akik untuk memancing calon korbannya.

Keduanya mengaku sudah dua tahun melakukan Curanmor di kawasan Jakarta. Namun, cara mencuri dengan mengiming-imingi batu akik baru saja mereka mulai.

Saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, DNS mengatakan mereka baru beraksi terhadap seorang pria paruh baya pengendara sepeda motor jenis Satria FU di Tebet, Rabu (10/6) kemarin.

Paham penggunanya adalah seorang pria paruh baya dengan cicin akik yang dikenakan, DNS dan IRW mengelabui si pengendara dengan iming iming batu akik.

"Numpang tanya pak, alamat kelurahan tebet sebelah mana ya pak?" ujar DNS menjelaskan aksinya.

Saat korban memberitahu DNS dimana tempat tersebut, IRW sudah mulai bersiap untuk mengekseskui motor Satria FU tersebut. Korban turun dari motor kemudian memberitahu DNS letak alamat yang ia tanyakan.

Pendekatan yang cepat DNS pun merangkul korban sembari berterimakasih. DNS menawarkan hadiah untuk si korban sebuah batu akik berwarna hijau dengan ring perak.

DNS menggoda korban dengan mengatakan bahwa batu akik tersebut memiliki kesaktian jika dipakai dan ditelusuri khasiatnya.

"Saya bilang saja, ini berkhasiat untuk pesona dan jaga diri," katanya.

DNS mengatakan, untuk melihat khasiat dari batu akik tersebut korban harus melangkah sepuluh meter kedepan sembari terus melihat ke arah cincin. Cincin yang berwarna hijau rumput tersebut disebut DNS bisa berubah warna saat sudah mulai bereaksi.

"Warna hijaunya bisa berubah agak kebiru biruan pak. Tandanya itu sudah menyerap ke tubuh," jelasnya.

Korban pun percaya saja dengan iming DNS. Korban menuruti saran DNS dengan mencoba berjalan sebanyak sepuluh meter kedepan. Saat korban berjalan sepuluh meter kedepan lah, DNS langsung kabur bersama IRW menggondol motor korban.

Dilain sisi, IRW sudah mulai memundurkan motor Satria FU milik korban. Melihat korban yang sudah lengah, IRW langsung menyalakan mesin motor dan bersama DNS langsung membawa Satria FU.

Mereka langsung melarikan motor tersebut ke kos mereka yang juga masih disekitaran Tebet. Tak lama berselang, korban langsung melaporkan kehilangan motornya ke Polsek Tebet.

Malamnya, saat hendak pergi membawa motor curiannya ke penadah, SJ yang tinggal di Sukabumi. Subdit Ranmor Direskrimum Polda Metro Jaya membekuk keduanya. Mereka terbukti tidak bisa menunjukan STNK dan bukti kepemilikan motor tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement