Kamis 18 Jun 2015 06:45 WIB

Kebakaran di Surabaya Renggut Tiga Nyawa

Kebakaran, ilustrasi
Kebakaran, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kebakaran toko "Aman Jaya" yang menjual bahan kebutuhan pokok di Jalan Keputran 39 Surabaya, Rabu malam (17/6), menyebabkan tiga korban jiwa, masing-masing Chandra (55 tahun) dan istrinya Erna (50), serta seorang pembantu Yuni (22).

"Di dalam rumah memang ada tiga orang, dan saat kebakaran, toko dalam keadaan tutup," ujar salah seorang warga, Joko Mulyono, ketika ditemui di lokasi kejadian.

Ia mengaku melihat asap sekitar pukul 21.30 WIB dan mengetahui api mulai membesar di rumah milik korban.

"Saya pulang tarawih melihat asap. Ternyata ada kebakaran dan warga datang untuk memadamkan, tapi tidak bisa hingga pemadam kebakaran tiba di lokasi," katanya.

Keluarga korban yang melihat kejadian itu, tak kuasa menyaksikan si jago merah semakin membesar dan mendengar kedua orang tuanya masih berada di dalam rumah, bahkan salah seorang anak perempuan korban sempat tak sadarkan diri.

Menurut keterangan sejumlah warga setempat, empat anak korban tidak tinggal bersama orang tuanya karena sudah memiliki rumah sendiri yang lokasinya tidak jauh.

Sekitar dua jam berselang, ketiga korban ditemukan oleh petugas pemadam kebakaran yang dibantu Linmas dan Satpol PP Pemkot Surabaya.

Jenazah Chandra ditemukan di kamar depan lantai 1 dan istrinya di ruang tengah samping lemari es, kemudian jenazah pembantunya ditemukan di kamar lantai 2. Ketiga korban selanjutnya dibawa ke kamar jenazah RSU dr Soetomo untuk diidentifikasi oleh petugas.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini turun langsung memimpin proses pemadaman yang didampingi Kepala Bakesbanglinmas Soemarno dan Kepala Dinas Kebakaran Chandra Oratmangun.

Belum diketahui penyebab kebakaran karena masih akan diselidiki oleh aparat Polrestabes Surabaya setelah api dinyatakan benar-benar padam. Hingga Kamis dini hari, petugas masih melakukan pembasahan untuk memastikan api benar-benar padam.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement