Rabu 17 Jun 2015 07:57 WIB
Engeline Tewas

Ibu Angkat Engeline Heran Tuduhan Mengarah Padanya

Rep: C26/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Aksi 1.000 lilin untuk bocah perempuan, Angeline di Bundaran HI, Jakarta, Kamis (11/6) malam.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Aksi 1.000 lilin untuk bocah perempuan, Angeline di Bundaran HI, Jakarta, Kamis (11/6) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski dinilai tertutup, ternyata tersangka kasus penelantaran anak dalam kematian Engeline, Margriet Christina Megawe ternyata pernah mengeluh mencurahkan perasaanya. Margriet merasa bingung dirinya bisa dikait-kaitkan dengan kematian anak angkatnya sendiri.

Pengacara M. Ali Sadikin yang menjadi kuasa hukum Margriet mengatakan perempuan paruh baya itu heran karena terseret kasus yang tidak pernah dilakukan. Baik dari menelantarkan anak hingga pembunuhan yang banyak tertuduh padanya. Apalagi saat ini dirinya sudah ditetapkan sebagai tersangka penelantaran anak.

"Dia pernah curhat 'Pak Ali, saya tidak mengerti kenapa saya dikaitkan pada kematian anak angkat saya sendiri.'," kata Ali saat dihubungi ROL, Selasa (16/6) malam.

Curhatan ini, kata dia, dilontarkan karena menurut kesaksian Margriet, dirinya tidak pernah terlibat dalam pembunuhan. Bahkan melakukan penelataran anak seperti yang saat ini tengah dituduhkan kepadanya.

Sebagai pendamping hukum Margriet, ia hanya bisa menjelaskan alur-alur kondisi tersebut bisa terjadi. Mulai dari penemuan alat bukti dan keterangan saksi yang mengarah pada dugaan penelantaran anak.

Kliennya tersebut, tambahnya, merasa kaget dengan kasus ini. Margriet tidak pernah menyangka anak angkatnya bisa meninggal bahkan hingga dirinya ditetapkan sebagai tersangka juga.

Margriet akhirnya diperiksa Kepolisian Daerah Bali terkait kasus penelantaran anak yang melibatkannya. Dalam memberikan keterangan, menurut Ali, kliennya membantah semua pertanyaan yang mengarah pada tuduhan penelantaran anak. 59 pertanyaan yang dicecar polisi berkaitan dengan keseharian Margriet dalam berinteraksi dengan anak angkatnya tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement