Selasa 16 Jun 2015 21:15 WIB

Pertamina Diminta Tambah SPBU di Tol Cipali

Rep: c85/ Red: Hazliansyah
Helikopter Super Puma yang membawa Presiden Joko Widodo melintas diatas gerbang tol Cikopo-Palimanan (Cipali) saat peresmian ruas tol tersebut di Cikopo, Purwakarta, Sabtu (13/6).(Republika/Edwin Dwi Putranto)
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Helikopter Super Puma yang membawa Presiden Joko Widodo melintas diatas gerbang tol Cikopo-Palimanan (Cipali) saat peresmian ruas tol tersebut di Cikopo, Purwakarta, Sabtu (13/6).(Republika/Edwin Dwi Putranto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (persero) diminta menambah unit Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di ruas Tol Cipali yang menghubungkan Cikopo dengan Palimanan, Jawa Barat. Hal ini lantaran letak SPBU di ruas tol Cikopo-Palimanan jaraknya masih terlalu jauh, sehingga dikhawatirkan membuat para pengendara kerepotan jika kehabisan bensin di tengah perjalanan.

"Jangan sampai ada mobil yang kehabisan BBM (Bahan Bakar Minyak). Sebab ini akan menyumbat semuanya. Itu akan menjadi sesuatu yang sangat merepotkan. Jangan sampai ada pom bensin yang letaknya bukan ditengah-tengah," ujar Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Kardaya Warnika dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII bersama Pertamina, Selasa (16/6).

Menanggapi hal tersebut, Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengatakan bahwa pihaknya akan kembali membangun sejumlah SPBU di ruas Tol Cipali. Pembagunan tol nantinya akan memanfaatkan lahan yang masih belum terpakai di rest area yang ada.

"Kami sudah telusuri sepanjang tol. Rest area yang nggak ada SPBU-nya, akan kita manfaatkan," jelas Bambang.

Menurut Bambang, nantinya di setiap jalur, Pertamina akan menambah dua SPBU. Sehingga jarak antar SPBU rata-rata relatif tidak terlalu jauh yakni 30 kilometer (km).

"Satu jalur tambah dua SPBU. Jadi jaraknya menjadi 30 km antar SPBU," kata Bambang lagi.

Sementara untuk mengatasi kendaraan yang mengalami kehabisan BBM ditengah perjalanan, Bambang menambahkan, Pertamina sudah memiliki solusi untuk itu. Dia menyebut Pertamina sudah bekerja sama dengan PT Jasamarga untuk mengatasi hal tersebut.

"Kami kerja sama dengan Jasamarga agar bisa diatasi dengan cepat," ujarnya.

Bambang juga menambahkan, Pertamina akan lakukan switching tangki timbun di Terminal BBM dan SPBU untuk antisipasi lonjakan permintaan premium dan pertamax yang diikuti dengan penambahan atau switching mobil tangki ke premium.

Pertamina juga menyiapkan mobil tangki (isi BBM) yang stand by di 23 titik SPBU di Jawa Barat, Banten, dan Jawa Tengah. Selain itu juga ada tujuh titik SPBU di Jawa Timur dan skid tank (isi LPG) di titik SPBBE yang berada di jalur rawan kemacetan total, serta menyediakan 117 titik SPBU transit khusus sepeda motor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement