REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Polisi meminta masyarakat waspada dengan beredarnya gas melon alias 3 kg. Masyarakat pun diminta lebih cermat saat membeli.
Polisi mengatskan, jelan g Ramadhan kebutuhan gas melon meningkat. Tak heran banyak oknum yang sengaja memanipulasi demi meraup untung lebih.
Direktur Kriminal Khusus, Kombes Pol Mudjiono menghimbau warga untuk bisa berhati-hati. Warga diminta kembali mengecek timbangan dari gas melon tersebut.
"Cek ulang, bisa melalui timbangan biasa. Jika memang terbukti berat gas melon kurang dari 7,8 kilogram maka bisa dilaporkan ke polisi terdekat," ujar Mudjiono di Tangerang, Selasa (16/6).
Mudjiono mengatakan, gas ukuran tiga kilo memiliki berat kosong lima kilogram. "Jika ditambah isi, maka mestinya berat gas melon tersebut menginjak delapan kilogram," katanya.
Pertamina sendiri sudah menetapkan ambang batas. Ambang batas tersebut adalah 2,9 kilogram. Jadi gas melon seharusnya diterima warga di rumah tak kurang dari 7,9 kilogram.
Dari tampilan fisik tak ada bedanya antara gas melon sungguhan dengan gas melon berkurang isinya. Sebab, segel dan karet memang dipasang sesuai ketentuan. Hanya saja, perbedaan tersebut bisa dilihat dari timbangan.