Selasa 16 Jun 2015 14:59 WIB

47 Kecamatan Sukabumi Diimbau Waspada Kekeringan

Rep: Riga Iman/ Red: Yudha Manggala P Putra
Salah satu kawasan yang dilanda kekeringan di Tanah Air.
Foto: Republika/Rakhmawati La'lang/ca
Salah satu kawasan yang dilanda kekeringan di Tanah Air.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi telah mengirim surat edaran kepada 47 kecamatan agar mewaspadai kekeringan. Hal ini untuk mengantisipasi dampak kekeringan di daerah agar bisa ditangani dengan cepat.

‘’Kita sudah kirim surat edaran melalui radiogram ke 47 kecamatan,’’ ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sukabumi Irwan Fajar kepada Republika, Selasa (16/6).

Isi dalam surat mengenai upaya penanganan dampak kekeringan. Di mana terang Irwan petugas kecamatan dapat segera melaporkan bila terjadi kekeringan yang berdampak pada masyarakat.

Misalnya berkurangnya pasokan air bersih maupun areal pertanian yang terancam gagal panen (puso). Namun ujar Irwan, hingga kini belum ada laporan daerah yang mengalami kekeringan.

Hal ini dimungkinkan karena di tengah musim kemarau ini masih ada turunnya hujan pada waktu tertentu.Sebelumnya ungkap Irwan, BPBD telah memetakan kawasan yang rawan mengalami kekeringan.

Dari 47 kecamatan di Kabupaten Sukabumi sebanyak 34 kecamatan diantaranya dipetakan sebagai kawasan rawan kekeringan. Daerah tersebut mendapatkan pantauan khusus dari BPBD.Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Sukabumi Dadang Budiman mengatakan, lembaganya juga mengantisipasi potensi terjadinya kebakaran hutan akibat kekeringan.

Di antaranya dengan meminta warga di sekitar hutan agar tidak melakukan kegiatan yang memancing terjadinya kebakaran.  "Hingga saat ini belum ada laporan kebakaran akibat kekeringan,’’ terang Dadang.

Meskipun demikian petugas tetap melakukan pemantauan di lapangan.Sementara itu di sektor pertanian, sekitar 5.200 hektare areal pertanian di selatan Sukabumi terancam gagal panen akibat kekeringan.

"Jika tidak turun hujan dalam dua pekan ke depan kemungkinan gagal panen,’’ terang Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan (DPTP) Kabupaten Sukabumi Sudrajat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement