REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Tim Monitoring Iklan rokok di sekitar sekolah Hendriyani, mengatakan, sekitar 200 ribu orang di Indonesia meninggal dunia karena sakit yang disebabkan rokok.
Hendriyani mengatakan, Indonesia adalah negara dengan jumlah perokok aktif terbanyak ketiga di dunia. Diperkirakan terdapat 66 juta perokok aktif di Indonesia, dan 3,9 juta diantaranya adalah anak berusia 10 sampai 14 tahun.
Persentase perokok laki-laki sebanyak 67,4 persen. Karena tingginya perokok di Tanah Air mengakibatkan jumlah penghisap tembakau yang tewas tidak sedikit.
“Setiap tahun sekitar 200 ribu orang di Indonesia meninggal dunia karena sakit yang disebabkan rokok,” ujarnya saat Konferensi Pers dan Diseminasi Hasil Monitoring Iklan Rokok di Sekitar Sekolah di lima Kota, di Jakarta, Senin (15/6).
Ironisnya, prevalensi merokok di Indonesia adalah yang tertinggi di Asia Tenggara. Rata-rata orang Indonesia merokok sebanyak 12,4 batang setiap hari. Sementara itu, Anggota Lentera Anak Indonesia Lisda Sundari mengutip berdasarkan data organisasi kesehatan dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB (WHO) menyebutkan bahwa konsumsi rokok membunuh 100 juta orang di abad 20 ini.
Jika tren konsumsi ini terus berlanjut, maka rokok bisa membunuh satu miliar orang di abad 21 mendatang dan 80 persen kematian terjadi di negara-negara berkembang.