REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Program kredit tanpa bunga, Kredit Melawan Rentenir (Melati) yang digadang dapat cair dalam satu hari ternyata mndapat banyak keluhan warga. Keluhan tersebut datang karena membludaknya pengaju pinjaman membuat dana sulit untuk dapat cair dalam satu hari.
Terkait permasalahan terasebut, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyatakan permasalahan yang timbul hanya dikarenakan keterbatasan SDM saja. Mengingat setiap berkas yang masuk harus diverifikasi dan jumlah penftar yang membludak membuat proses pencairan dana jadi memakan waktu sedikit lebih lama.
"Sebanyak-banyaknya satu orang memverifikasi, dikasih dalam sehari, nggak bisa dikalikan sejumlah yang mendaftar," terang Ridwan saat ditemui di Gedung Indonesia Menggugat, Senin(15/6).
Meski begitu, Ridwan juga akan tetap mengupayakan agar jumlah pendaftar atau pengaju kredit tidak memengaruhi lamanya proses pencairan dana. Untuk itu, Ridwan akan coba untk berkoordinasi dengan pihak Bank Perkreditan Rakyat (BPR) agar dapat mencari jalan keluar terbaik, khususnya terkait proses pencairan dana.
"Nanti saya akan evaluasi ke BPR-nya agar ikut jadwal yang sesuai, lebih cepat yah," tambah Ridwan.
Sebelumnya, Manager SDM PD BPR Kota Bandung Yedi Hernadi mengakui bahwa pihaknya kewalahan menampung banyaknya pengaju Kredit Melati. Ia menyatakan dalam sehari pihaknya hanya dapat memverifikasi 120 berkas. Akan tetapi jumlah pengaju Kredit Melati yang datang jauh lebih banyak.