Senin 15 Jun 2015 14:37 WIB

Kekeringan, Ribuan Hektare Areal Pertanian Terancam Gagal Panen

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah
Kekeringan
Foto: Antara
Kekeringan

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sekitar 5.200 hektare areal pertanian yang ditanami padi di Kabupaten Sukabumi terancam gagal panen. Kondisi tersebut dikarenakan musim kemarau yang menyebabkan kekeringan di sejumlah wilayah Sukabumi.

"Sekitar 15 persen atau setara 5.200 hektare areal pertanian yang terancam gagal panen," ujar Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan (DPTP) Kabupaten Sukabumi Sudrajat kepada Republika Senin (15/6). Sementara total luasan areal pertanian yang ditanami padi sekitar 42 ribu hektare.

Lahan pertanian yang terancam tersebut ujar Sudrajat, sebagian besar terdapat di selatan Sukabumi atau kawasan Jampang. Sedangkan di daerah utara Sukabumi seperti Cibadak dan sekitarnya belum ditemukan kawasan yang terancam kekeringan.

Diterangkan Sudrajat, jika lahan pertanian tersebut dalam dua pekan ke depan tidak mendapat pasokan air maka dipastikan akan mengalami gagal panen. Oleh karena itu pemkab berharap agar pasokan air bisa segera masuk ke kawasan tersebut.

Pemkab sendiri akan memfasilitasi alat pompa kepada para kelompok tani. Sebelumnya, DPTP mengajukan bantuan alat pompanisasi kepada pemerintah pusat untuk 87 lokasi di Sukabumi.

"Namun, penggunaan pompa ini harus didukung ketersediaan sumber air di sekitar areal pertanian," terang Sudrajat. Sebab jika tidak ada sumber air maka keberadaan pompa tidak akan bisa digunakan dengan baik.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Irwan Fajar mengatakan, di awal musim kemarau ini pemkab telah meminta warga mewaspadai dampak kekeringan termasuk areal pertanian. Rencananya, BPBD akan mengeluarkan surat edaran kepada semua kecamatan untuk melaporkan ketika terjadi dampak kekeringan di masyarakat untuk segera ditindaklanjuti.

"Kita juga akan segera melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam penanganan dampak kekeringan,’’ ujar Irwan. Misalnya dengan DPTP dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sukabumi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement