REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ahli spesialis anak, dr Utami Roesli Sp.A mengemukakan, pemberian air susu ibu (ASI) oleh ibu menyusui kepada bayi akan membantu menurunkan angka kemiskinan. Terlebih, menurunkan kemiskinan khususnya bagi keluarga yang kurang mampu.
"Berdasarkan penghitungan jika ada ibu memberikan susu formula standar kepada bayi, maka dalam sebulan harus mengeluarkan biaya minimal Rp 500-600 ribu. Ini tentu memberatkan apalagi bagi yang kurang mampu," kata dia di Padang, Ahad (14/6).
Menurut dia, jumlah yang dikeluarkan untuk membeli susu tersebut akan menyita pengeluaran rumah tangga apalagi bagi mereka yang penghasilannya masih di bawah Rp 1 juta. "Oleh sebab itu akan lebih baik jika ibu langsung memberikan ASI sehingga tidak perlu keluar uang membeli susu, pengeluaran dapat dihemat dan uangnya dipakai untuk kebutuhan lain,"ujar dia.
Ia mengatakan, jika yang diberikan kepada bayi adalah susu formula premium, maka tidak kurang dari Rp 2 juta harus dikeluarkan setiap bulan. Utami menghitung total biaya rata-rata yang dikeluarkan untuk membeli susu formula untuk anak usia hingga enam bulan mencapai Rp 9,8 juta.
"Hingga anak usia satu tahun pengeluran beli susu formula akan mencapai Rp 20,4 juta, sampai dua tahun akan keluar uang Rp 43 juta hingga Rp134,4 juta," kata dia.