Senin 15 Jun 2015 06:16 WIB

Dalam Sekejap, AM Hendropriyono Sukses Galang Dana Rp 2,2 Miliar

Mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) tengah berupaya mengoperasi bayi kembar siam dempet kepala dari Aceh. Kepala RSPAD Brigjen dr Terawan Agus Putranto menyebut, diperlukan dana cukup besar untuk memisahkan kepala Fitri Rahmawati dan Fitri Sakinah.

"Orang tuanya tak mampu, butuh bantuan finansial sekitar Rp 2 miliar," kata dr Terawan usai menerima penghargaan khusus dari Hendropriyono Strategic Consulting (HSC) di Jakarta, Ahad (14/6) malam WIB.

Sang tuan rumah AM Hendropriyono merespon pernyataan dr Terawan yang bertekad ingin memisahkan bayi dempet kepala tersebut agar bisa hidup normal. Dia pun menodong para tamu VIP untuk menyisihkan sebagian kekayaanya demi kepentingan kemanusian, meski ekonomi negara ini tengah lesu. Dengan gaya berseloroh, ia meminta yang menyumbang hanya lah dari kalangan pengusaha saja, bukan dari kalangan purnawirawan.

"Jadi kepala RSPAD, dr Erawan langsung bikin program, anak kembar siam lucu dari Aceh, kepala jadi satu. Untuk membelah ini, kita urunan agar bayi ini bisa hidup dan bersama-sama dengan kita. Kalau bisa dipisahkan dengan sukses akan menjadi orang normal," kata mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN) tersebut.

Hendropriyono pun langsung menggelar acara penggalangan dana. Dia bercanda, kalau hadirin tidak membawa uang, sumbangan bisa dilakukan menggunakan cheque. Tidak sampai 20 menit, terkumpul dana lebih Rp 2 miliar yang disumbangkan para tamu undangan khusus.

Mereka yang memberikan dana Rp 250 juta, di antaranya adalah pengusaha ternama Edwin Soeryadjaya dan Boy Thohir. Ketua MPR Zulkifli Hasan dan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, serta pengacara Hotman Paris Hutapea masing-masing menyumbang Rp 100 juta.

Hendropriyono pun merasa takjub ketika uang yang berhasil dikumpulkan melebihi target. "Terima kasih, terkumpul uang Rp 2,2 miliar," kata guru besar bidang intelijen pertama di Indonesia tersebut. Seketika, ia menyerahkan dana itu kepada pihak RSPAD, yang akan digunakan untuk membela alat bedah khusus untuk memisahkan bayi kembar dempet kepala.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement