Senin 15 Jun 2015 09:30 WIB

Banda Aceh Terimbas Perlambatan Ekonomi Nasional

Rep: C91/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pertumbuhan ekonomi (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Pertumbuhan ekonomi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional mempengaruhi perekonomian di berbagai daerah di Indonesia. Walikota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal mengatakan, bila pekerjaan Pemerintah Pusat terhambat daerah pun terkena dampaknya.

"Otomatis mempengaruhi kalau terhambat pekerjaan pusat mungkin dari persolan di daerah sini pasti punya dampaknya," jelas Illiza kepada wartawan, di Jakarta, Jumat, (12/6). Ia menambahkan, provinsi paling terkena imbasnya, terutama bila Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) bermasalah.

"Kalau APBD-nya bermasalah perputaran uang di masyarakat juga akan bermasalah," tambahnya. Meski begitu menurutnya perekonomian di Banda Aceh masih cukup stabil.

Illiza menyebutkan, dalam jangka waktu 10 tahun APBD di Banda Aceh meningkat empat kali lipat. Pada 2004 Rp 231 juta menjadi Rp 928 juta di 2013.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) nya pun terus naik, di 2004 hanya Rp Rp 9,6 juta menjadi Rp 129 juta pada 2013. Illiza mengungkapkan, sektor jasa, restoran serta pariwisata paling berkontribusi dalam PAD.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement