Ahad 14 Jun 2015 19:37 WIB

Komnas HAM: Soal Rohingya, Ajak Bicara Umat Buddha Myanmar

Rep: c30/ Red: Agung Sasongko
Muslim Rohingya (ilustrasi)
Foto: Republika/Maman Sudiaman
Muslim Rohingya (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komnas HAM Anshori Sinungan berharap umat Buddha Indonesia dapat berbicara dengan umat Budha Myanmar. Dia meyakini tidak ada ajaran yang meminta umatnya untuk melakukan tindakan yang tidak berprikemanusiaan.

“Saya minta supaya umat Buddha Indonesia mampu berbicara dengan umat Buddha Myanmar. Jadi, apa yang dilakukan oleh mereka itu sesuai tidak dengan ajaran Budha yang semestinya,” kata Anshori, Ahad (14/6)

Apa yang sudah dilakukan Indonesia selama ini tentu banyak membantu warga Rohingya, akan tetapi menurut Anshori, ini sudah masuk ranah permasalahan internasional. Rohingya bukan saja butuh tempat bermalam, makan, ataupun kebutuhan primer lainnya, namun mereka juga butuh kepastian hukum akan status kenegaraannya.

PBB sudah mengecam, Obama juga sudah mengecam, Anshori berharap pemerintah Indonesia mampu menghadirkan Kedubes Myanmar untuk segera menyelesaikan masalah negaranya. Jadi, di samping umat Buddha Indonesia mengadakan pembicaraan dengan umat Buddha Myanmar, Anshori berharap pemerintah berbicara  juga dengan Kedubes Myanmar.

Menurutnya, nasib yang menimpa Rohingya ini sudah masuk dalam genosida, artinya sudah betul-betul masuk dalam pelanggaran HAM berat. Dalam hal ini, pemerintah Myanmar harus segera bertanggung jawab dan jangan larut-larut melakukan pembiaran.

“Kita juga menginginkan kejadian ini tidak terulang lagi, dan jika pelaku-pelaku tersebut ada keterlibatan dari pemerintah sendiri, menurut saya ya harus diproses juga, jangan dibiarkan begitu saja, harus diberikan sanksi,” kata Anshori

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement