Ahad 14 Jun 2015 08:53 WIB

Sambut Ramadhan, Harga Sembako Mulai Naik

Pasar Sembako
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Pasar Sembako

REPUBLIKA.CO.ID, REJANGLEBONG -- Perkembangan harga sembilan bahan pokok (sembako) di Kabupaten Rejanglebong Provinsi Bengkulu, menjelang datangnya bulan Ramadhan kali ini mulai mengalami kenaikan.

Menurut keterangan Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Rejanglebong Suhandak, di Rejanglebong, Sabtu (13/6), dari pantauan pihaknya sejumlah bahan kebutuhan pokok yang mulai naik diantaranya telur ayam, gula merah, gula pasir, minyak kemasan dan beberapa jenis barang lainnya.

"Saat ini perkembangan harga sembako di sejumlah pasar tradisional di Kota Curup mulai mengalami kenaikan diantaranya yang cukup signifikan terjadi pada harga jual telur ayam, bawang merah dan bawang putih," katanya.

Bahan kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan ini kata dia, untuk telur ayam per karpet (isi 30 butir) rata-rata mengalami kenaikan Rp 2 ribu dengan harga tertinggi untuk ukuran jumbo Rp 36 ribu per karpet, kemudian bawang merah dari Rp 25 ribu menjadi Rp 35 ribu per kg, bawang putih dari Rp 18 ribu menjadi Rp 25 ribu per kg.

Sedangkan gula pasir dari Rp 11 ribu menjadi Rp 12 ribu per kg, minyak kemasan rata-rata naik Rp 1.000-2 ribu per bungkus. Kemudian kacang tanah dari Rp 17 ribu naik menjadi Rp 20 ribu per kg. Gula merah dari Rp 14 ribu menjadi Rp 20 ribu per kg. Sedangkan untuk harga beras kelas medium masih bertahan di kisaran Rp 140 ribu sampai Rp 150 ribu per kaleng ukuran 16 kg.

Selain melakukan pemantauan perkembangan harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar di daerah itu, pihaknya juga melakukan pihaknya bersama dengan Disperindag Provinsi Bengkulu melakukan pemantauan penjualan makanan dan minuman kedaluarsa.

Menurut keterangan Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Provinsi Bengkulu, Sudirman dari pemantauan mereka di Rejanglebong tidak menemukan adanya peredaran makanan dan minuman kedaluarsa yang dijual pedagang.

"Selain makanan kedaluarsa kita juga memantau makanan mendekati kedaluarsa. Karena tiga bulan sebelum memasuki kedaluarsa harus ditarik dari peredarannya, kata Sudirman.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement