REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Jasa Marga selaku pengelola Jembatan Suramadu mengakui pembebasan tarif khusus roda dua akan menghilangkan antrean pengendara sepeda motor, khususnya saat memasuki musim arus mudik Lebaran 2015.
"Tentu keputusan itu berpengaruh, sebab biasanya pengendara berhenti antara 2-3 detik di loket, tapi setelah ini jalan terus," ujar Kepala Gerbang Tol Jembatan Suramadu Suharyono saat dikonfirmasi di Surabaya, Sabtu (13/6).
Setiap musim arus mudik dan balik, jembatan yang menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Madura tersebut selalu mengalami antrean yang panjangnya mencapai lebih dari satu kilometer jika terjadi pada puncaknya.
Pada Sabtu (13/6) dini hari tadi, Presiden Joko Widodo mengumumkan secara resmi membebaskan biaya tarif sepeda motor yang biasanya dikenakan Rp 3 ribu.
Pihaknya sangat mendukung keputusan pemerintah ini dan diharapkan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat karena tak terbebani dengan biaya penyeberangan.
Kendati demikian, pria yang sejak peresmian Jembatan Suramadu pada 2009 sudah menjabat kepala gerbang tol tersebut mengaku pihaknya tetap tak akan mengabaikan keselamatan maupun keamanan selama melintas.
Menurut dia, pembebasan tarif ini tentu berdampak pada perubahan perilaku sehingga diharapkan pengendara lebih hati-hati selama melintas jembatan sepanjang 5,4 kilometer tersebut.
"Kami tetap memasang rambu lalu lintas, tanda peringatan, serta pemberitahuan bagi pengendara yang membutuhkan bantuan. PT Jasa Marga pasti bertanggung jawab terhadap keamanan dan keselamatan pengendara," tukasnya.
Pembebasan tarif bagi pengendara motor di Jembatan Suramadu ini sesuai Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 321/KPTS/M/2015 tentang Perubahan Pengoperasian Roda Dua dari Tol menjadi Nontol.
Sementara itu, pantauan di kawasan Jembatan Suramadu sisi Surabaya, spanduk berisi pengumuman digratiskannya pengendara motor sudah terpasang, begitu juga dengan kertas bertuliskan "Jalan terus tidak dikenakan pembayaran tol" telah tertempel di pintu loket.
Salah seorang pengendara, Kholilurrahman menyambut positif keputusan penggratisan tarif Suramadu ini karena tidak perlu mengeluarkan biaya jika pulang ke kampung halaman.
"Alhamdulillah, sekarang masuk Suramadu gratis. Meski tidak bayar, semoga perawatan, keamanan dan keselamatan pengendara motor tetap terjamin," kata bapak empat anak yang mengaku seminggu sekali bolak-balik Surabaya dan Madura itu.