REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sepanjang daerah pantai timur Provinsi Aceh mengalami pemadaman listrik selama 17 jam akibat gangguan penghantar 150 KV di Perlak, Kabupaten Aceh Timur.
Supervisor Teknik PT PLN Cabang Lhokseumawe Muchtar Juned kepada wartawan di Aceh, Sabtu mengatakan, pemadaman listrik mulai dari Aceh Timur hingga Banda Aceh.
"Setelah dilakukan perbaikan pada titik gangguan, sudah dapat normal kembali pada Sabtu siang ini," katanya.
Aliran listrik terputus sejak Jumat (12/6) menjelang Magrib sekitar pukul 18.00 WIB dan kembali normal pada Sabtu pukul 11.30 WIB setelah dilakukan perbaikan pada titik yang bermasalah oleh teknisi PLN.
Akibat terputusnya aliran listrik tersebut, sejumlah aktivitas masyarakat dan usaha terganggu.
Pelaku usaha memfungsikan genset untuk mendapatkan pasokan lisrik.
Sementara, usaha yang tidak memiliki genset memilih menutup tempat usahanya.
Di Kota Lhokseumawe, sejumlah warga memadati warung-warung kopi yang memiliki generator listrik.
Hal itu dimanfaatkan untuk mengisi baterai handphone ataupun laptop. Sedangkan untuk penerangan di rumah-rumah penduduk, selain generator, juga memakai lampu berbaterai dan jlilin.
Hal yang sama juga dirasakan warga di Kota Banda Aceh dan pantai timur dan utara Aceh.
Hingga kini, belum diketahui adanya hal-hal yang tidak diinginkan dengan padamnya aliran listrik tersebut seperti musibah kebakaran.