Sabtu 13 Jun 2015 00:20 WIB

Warga Harapanjaya Bekasi Jadi Korban Penipuan Investasi Bodong

Rep: C39/ Red: Bayu Hermawan
Penipuan investasi/ilustrasi
Foto: fraud.laws.com
Penipuan investasi/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Puluhan warga dari dua kelurahan di Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, yaitu warga kelurahan Harapanjaya dan Kelurahan Perwira mengaku tertipu hingga miliaran rupiah oleh seorang ibu rumah tangga, berinisial M (42) yang kesehariannya dikenal dengan nama Lia atau Bu Gendut.

"Banyak warga yang kena tipu, ada sekitar 25 an orang lebih," kata Susanti (33), warga Kampung Nangka 8, RT 004/ 02, Kelurahan Perwira, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jumat (12/6).

Susanti mengaku mengalami kerugian hingga sebesar Rp25,3 juta. Ia melanjutkan, total investasi dari puluhan warga yang menjadi korban tersebut setidaknya mencapai kurang lebih Rp 1 miliar.

Skema penipuan yang dilakukan Lia alias bu Gendut adalah pinjaman modal kepada warga untuk membeli barang seperti bad cover dan warga diiming-imingi akan mendapatkan keuntungan dan mendapatkan hadiah seperti TV, kulkas, kipas angin, dan lain-lain.

Sedangkan warga yang mengalami kerugian terbesar adalah Supinem (45), warga RT 08 RW 17, Kelurahan Harapanjaya, Kecamatan Bekasi Utara. Supinem mengatakan awalnya Ia kenal dengan Lia pada tanggal 2 April 2014. Kemudian Supinem diminta untuk meminjamkan uang untuk dibelikan bad cover oleh bu Gendut dan dijanjikan mendapatkan keuntungan Rp 550 ribu.

"Saat itu saya hanya menerima hadiah saja, sedangkan keuntungan dan modal yang saya kasih malah dipegang bu Gendut sebagai dana tambahan dia untuk membeli barang lainnya," katanya.

Karena terbuai dengan obral janji dan rayuan bu Gendut, Supinem seolah terkena sirep, dirinya terus memberikan modal kepada Masliha, dan terakhir kata Supinem dirinya diiming-imingi hadiah motor jika menginvestasikan uang sebesar Rp15 juta.

"Terakhir saya pinjemin modal ke bu Gendut Rp15 juta dan waktu itu saya diiming-imingi dapat hadiah motor," ujarnya.

Tidak hanya itu, seorang warga yang meraup rupiah dengan menjadi tukang urut dan dukun beranak, Wardah Habibah juga tertipu oleh bu Gendut. Padahal, saat ini Wardah harus menghidupi anaknya dengan berjuang sendiri, karena ia sudah ditinggal suaminya meninggal dunia.

Wardah mengatakan, ia tergiur dikarenakan ibu-ibu sekitar banyak yang ikut meminjamkan modal untuk usaha bu Gendut itu, namun harapannya itu kini harus ditebus dengan sakit hati dan mau tidak mau dirinya harus banting tulang lagi guna mencukupi kebutuhan kelima anaknya.

‪"Saya hanya ingin uang saya sekitar Rp 50 juta kembali lagi, karena uang itu untuk kebutuhan anak saya, saya ingin mengingatkan bu Masliha bahwa semua orang akan mati, jadi tolong punya hati nurani," katanya.

Sementara itu, dari informasi yang dihimpun Republika di lapangan, aksi yang dilakukan oleh M tidak bertindak sendiri, anaknya yang nomor dua pun juga ikut membantu orangtuanya untuk membujuk warga agar mau berinvestasi dan meminjamkan modalnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement