REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Bentrokan antara polisi dan warga di Kota Palu, Jumat dini hari (12/6) menewaskan satu orang warga bernama Ihsan.
Ihsan terkena tembakan. Sedangkan tiga orang polisi ditebas senjata tajam.
Kepala Kepolisian Resor (Polres) Palu AKBP Basya Radyananda menjelaskan kejadian itu terjadi sekitar pukul 00.30 WITA di jalan I Gusti Ngurah Rai. Saat itu tiga anggota Polsek Palu Selatan hendak memantau keamanan di wilayah tersebut.
Sebelumnya ada laporan beberapa warga melempari mobil yang melintas dengan batu. Ketika tiga polisi tersebut berupaya mengumpulkan informasi dari warga kemudian ada serangan tiba-tiba.
Polisi juga sempat mengeluarkan tembakan peringatan yang mengarah ke udara untuk membuat massa tenang. Namun, Brigadir Made Martayasa terlanjur dibacok di beberapa bagian tubuhnya yang mengakibatkan luka parah. Senjata milik Made juga dirampas warga.
"Bahkan perampas pistol sempat menembakan senjata itu, namun tidak meletus," ungkap Basya.
Dua polisi lainnya, Brigadir Nur Ali dan Brigadir Gede Dedi juga terkena tebasan parang. Saat ini ketiga korban sudah mendapat perawatan medis.
Beberapa saat kemudian, datang sepasukan polisi untuk membantu pengamanan, namun warga yang berkumpul telah bubar. Saat pemeriksaan tempat kejadian, ditemukan warga bernama Ihsan dalam kondisi tidak bernyawa karena mengalami luka tembak di bagian perut.
Basya mengaku belum mengetahui korban itu meninggal sebelum tiga anggota Polsek Palu Selatan tiba atau beberapa saat sebelumnya.
"Kita masih selidiki kematian korban, yang jelas kita terbuka jika ada kesalahan prosedur dari anggota kami," ujarnya.