Kamis 11 Jun 2015 23:45 WIB

Guru Diminta Sampaikan Sejarah Cimahi ke Murid

Rep: C12/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pemkot Cimahi
Foto: blogspot.com
Pemkot Cimahi

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Wakil Wali Kota Cimahi Sudiarto meminta para guru sejarah di Kota Cimahi untuk juga menyampaikan sejarah terbentuknya Kota Cimahi kepada siswanya.

"Dengan begitu para siswa akan menjadi tahu asal-asul Kota Cimahi sekaligus untuk menumbuhkan kebanggaan pada diri siswa," ujar Sudiarto, Kamis (11/6).

Menurut dia, Cimahi merupakan sebuah kota yang memiliki sejarah panjang bahkan hingga abad ke-19, yaitu ketika zaman penjajahan hindia Belanda.

Berpijak pada itulah, lanjut dia, Cimahi terus berkembang secara dinamis dan mengalami perubahan bentuk dan tingkatan pemerintahan dari mulai setingkat kecamatan, kewadanaan, kota administratif hingga akhirnya pada tanggal 21 Juni 2001, Cimahi resmi menjadi sebuah kota otonom.

"Resminya Cimahi menjadi otonom dengan ditandatanganinya undang-undang nomor 9 tahun 2001 oleh almarhum Presiden Abdurrahman Wahid," ujar dia.

Karena itu, Sudiarto mengapresiasi hasil penelusuran arsip sejarah mengenai sejarah Kota Cimahi, yang dilakukan oleh tim dari Kantor Arsip, Perpustakaan, dan Pengelolaan Data Elektronik (KAPPDE) Kota Cimahi.

Hasil penelusuran sejarah, menurut Sudiarto, akan menjadi sebuah monumen tertulis yang mencerahkan dan dapat menjadi rujukan bagi siapapun yang hendak mempelajari sejarah Kota Cimahi secara lebih mendalam.

Kepala KAPPDE Kota Cimahi, Harjono menambahkan, buku yang dibuat tersebut mendokumentasikan berbagai arsip mengenai pembentukan kota mulai dari pengusulan kota otonom hingga akhirnya keluar SK pembentukan Cimahi sebagai kota yang berpisah dari Kab Bandung pada 21 Juni 2001.

"Kami juga telah membuat buku soal sejarah Cimahi yang bisa dijadikan cinderamata," tutur dia.

Sementara itu, Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Nina Lubis menjelaskan, pada masa Hindia Belanda, pembangunan Cimahi diproyeksikan sebagai garnisun militer, sarana olah raga dan latihan militer, serta jaringan militer Belanda.

Hal ini terbukti dengan banyaknya tempat pusat pendidikan militer yang masih eksis di Cimahi hingga kini. "Kota ini (Cimahi) menjadi saksi bisu mengenai masa pendudukan Jepang, masa revolusi. Hingga jaringan instansi militer," kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement