Kamis 11 Jun 2015 21:28 WIB
Engeline Tewas

Ini Alasan Polisi Belum Tetapkan Margriet Sebagai Tersangka

Rep: C32/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas Laboratorium Forensik (Labfor) dan Inafis Polri melakukan proses identifikasi di kawasan rumah Angeline di Jalan Sedap Malam, Kota Denpasar, Bali, Kamis (11/6).(Antara/Fikri Yusuf)
Petugas Laboratorium Forensik (Labfor) dan Inafis Polri melakukan proses identifikasi di kawasan rumah Angeline di Jalan Sedap Malam, Kota Denpasar, Bali, Kamis (11/6).(Antara/Fikri Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Bali Irjen Pol Ronny Sompie menyatakan upaya pemeriksaan sejak awal dari kediaman Margareth sebagai ibu angkat dan pelapor. Pihaknya mengaku sejak awal ada pelaporan, upaya yang dilakukan tidak ada bentuk kecurigaan terlebih dahulu.

 

“Dia adalah seorang ibu yang sedang kehilangan anak. Sehingga sikap kami sebagai penyidik perlu menghargai apa yang disampaikan seorang ibu yang kehilangan anaknya,” kata Ronny, Kamis (11/6).

 

Lebih lanjut ia menjelaskan, penyidik masih perlu mendalami apa yang dilakukan Margareth kepada anak angkatnya. Ronny juga mengakui ada pemeriksaan yang terbatas dalam memeriksa rumah kediaman Margareth bahkan sudah menggunakan anjing pelacak.

 

“Kami tidak bisa berbuat lebih, ibu itu meminta dihargai sebagai seorang ibu yang kehilangan anak,” ungkapnya. Masih menurut Ronny, dengan berjalannya waktu dengan bantuan LSM yang membuahkan perkembangan terkait kasus Margareth.

 

“Akhirnya kami melakukan pemeriksaan kembali ke kediaman Margareth namun terulang kembali upaya pemeriksaan yang sangat terbatas malam hari,” jelas Ronny. Namun ia tak memungkiri adanya kecurigaan saat kunjungan kedua menteri yang dilarang masuk.

 

Padahal, kata Ronny, kunjungan kedua menteri tersebut ingin memberikan empati bukan untuk hal lain. Oleh karena itu, dari kejadian tersebut tim penyidik juga tetap mempunyai kecurigaan untuk memeriksa lebih rinci.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement