REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar bazar Ramadhan di 20 lokasi sebagai langkah antisipasi pengendalian stabilitas harga bahan kebutuhan pokok.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Surabaya mengatakan harga bahan kebutuhan pokok mulai merangkak naik jelang bulan suci Ramadhan sehingga perlu diantisipasi.
"Jumlah bazar Ramadhan yang rencananya digelar di 10 titik tahun ini bakal ditambah menjadi 20 lokasi," kata Risma saat memimpin rapat koordinasi pengendalian stabilitas harga di Balai Kota Surabaya, Kamis (11/6).
Menurut dia, pertemuan yang mengundang para produsen dan distributor itu juga dihadiri sekretaris daerah, para asisten dan sejumlah kepala dinas di lingkup Pemkot Surabaya.
Ia mengatakan kenaikan harga berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. Menurut dia, penurunan daya beli dampaknya cukup berbahaya karena bisa menjurus ke masalah sosial dan kriminalitas.
Untuk itu, Risma langsung menginstruksikan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Surabaya untuk penambahan lokasi bazar Ramadhan. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Surabaya Widodo Suryantoro mengatakan pihaknya siap menindaklanjuti instruksi wali kota tersebut.
Sejauh ini, lanjut dia, koordinasi antara Disperindag dengan para produsen dan distributor sudah berjalan dengan baik. "Ya tinggal pemantapan pelaksanaan di lapangan saja," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika