Kamis 11 Jun 2015 17:04 WIB

Harga Gabah dan Beras di Banyumas Mulai Naik

Rep: eko widiyatno/ Red: Ani Nursalikah
Gabah
Foto: Antara/Asep Fagthulrahman
Gabah

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Harga gabah di tingkat petani berangsur-angsur naik. Hal ini juga menyebabkan harga beras di pasaran ikut mengalami kenaikan.

Di pasar-pasar tradisional wilayah Kabupaten Banyumas, harga beras untuk jenis medium IR 64 kualitas asalan sudah mencapai Rp 8.600 per kg. Sedangkan untuk IR 64 kualitas super, sudah pada kisaran Rp 9.000 per kg.

"Sejak awal Juni lalu, harga beras memang terus mengalami kenaikan. Namun, kami kira harga ini masih wajar, selain karena musim panen sudah lewat, juga harga beras masih di kisaran Rp 8.500 hingga Rp 9.000 per kg," kata Kartisem, seorang pedagang di pasar Rawalo Kabupaten Banyumas, Kamis (11/6).

Sekretaris Asosiasi Perbesaran Banyumas, Faturrahman mengakui harga beras sejak awal Juni lalu memang terus-menerus mengalami kenaikan. Menurutnya, kenaikan harga beras ini, sejalan dengan kenaikan harga gabah di tingkat petani.

"Karena harga gabah naik, otomatis harga beras ya ikut naik," jelasnya.

Selaku manajer KUD Patikraja yang juga bergerak dalam bidang tata niaga gabah dan beras, Fatur menyebutkan, harga gabah kering giling di tingkat petani saat ini sudah mencapai Rp 4.800 per kg. Gabah dengan harga tersebut, merupakan gabah untuk varietas padi jenis medium IR 64.

"Gabah varietas IR 64 di pasaran, termasuk varietas menengah, karena nasinya tergolong pulen," ujarnya.

Sedangkan untuk varietas lain, seperti varietas Logawa atau Pak Tiwi, harga gabahnya lebih murah murah lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement