REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta mewaspadai masuknya virus Sindrom Pernafasan Timur Tengah atau MERS melalui Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta.
"Penyebaran virus MERS tak boleh disepelekan sebab, Yogyakarta melalui Bandara Adisutjipto sendiri merupakan pintu masuk bagi turis asing maupun warga Indonesia dari luar negeri," kata Kepala Bidang Pengendali Penyakit dan Masalah Kesehatan (P2MK) Dinas Kesehatan, Daerah Istimewa Yogyakarta, Daryanto Chadorie, Kamis (11/6).
Menurut dia, bahaya virus MERS yang disebabkan koronavirus patut diwaspadai.
"Kami tetap harus waspada, meskipun sampai saat ini belum ditemukan kasusnya di DIY," katanya.
Ia mengatakan, virus MERS yang awal munculnya dari Timur Tengah tersebut tetap berpotensi bisa sampai ke Yogyakarta.
"Kegiatan perdagangan, umrah, atau turis asing yang berwisata bisa menjadi pintu masuknya," katanya.
Apalagi, kata dia, belum lama virus ini muncul di Korea Selatan. Pengamanan dan pengawasan bandara diperketat dengan adanya pemindai tubuh.