Rabu 10 Jun 2015 22:30 WIB

Pemerintah Dorong Produsen Gunakan Plastik Mudah Terurai

Sampah plastik
Foto: abc news
Sampah plastik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tingginya persentase sampah anorganik, termasuk plastik yang diperkirakan mencapai lebih dari 15 ribu ton per hari, membuat pemerintah terus mendorong produsen untuk menggunakan plastik yang mudah terurai secara alami.

"Perbandingan persentase sampah organik dan anorganik tidak terlalu tinggi. Di 2015 sepertinya kecenderungan sampah plastik meningkat, karena itu kita dorong agar perusahaan gunakan plastik ramah lingkungan," kata Asisten Deputi Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) R Sudirman di sela-sela dialog Penanganan Sampah Plastik di Jakarta, Rabu (10/6).

Tanggung jawab penanggulangan dampak penggunaan plastik terhadap pengelolaan sampah oleh produsen tertuang dalam pasal 15 Undang-Undang (UU) Nomor 18 Tahun 2008 tentang Tanggung Jawab Produsen (Extended Producer Responsibility/EPR). Karenanya, ia mengatakan kementeriannya tentu akan mempertanyakan peran pengusaha termasuk peritel dalam mengurangi sampah plastik anorganik yang sulit terurai secara alami.

"Peta jalan produsen untuk pengurangan penggunan sampah plastik anorganik ini nanti diminta. Upaya apa yang sudah mereka lakukan harus ada, misalnya plastiknya dibuat lebih tipis," ujar dia.

Ia mengakui, tidak mudah membuat produsen mau beralih menggunakan biodegradable plastic atau plastik yang mudah terurai secara alami. Berbagai faktor diantaranya persoalan teknologi dan harga menjadi kendala produsen beralih ke plastik ramah lingkungan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement