Rabu 10 Jun 2015 21:55 WIB

Indonesia Baru 12 Persen Gunakan Sumber Energi Terbarukan

Wapres Jusuf Kalla.
Foto: @Pak_JK
Wapres Jusuf Kalla.

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Indonesia mesti dapat meningkatkan penggunaan sumber energi terbarukan serta tidak lagi bergantung pada sumber energi yang berasal dari fosil seperti minyak bumi, kata Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.

"Kita hanya sekitar 12 persen menggunakan sumber energi terbarukan," kata Jusuf Kalla saat membuka acara International Student Energy Summit (ISES) ke-4/2015 bertajuk "Connecting the Unconnected" di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (10/6) malam.

Menurut Jusuf Kalla, tidak banyak negara yang memiliki banyak sumber energi terbarukan seperti Indonesia, sehingga diperkirakan itu sebabnya negara seperti Jepang yang minim sumber energi menggunakan pembangkit energi yang menggunakan tenaga nuklir.

Wapres memahami bahwa negara kepulauan seperti Indonesia juga dikenal berada dalam "ring of fire" sehingga kerap memiliki banyak bencana alam.

Untuk itu, ia menginginkan acara ISES juga dapat memikirkan mengenai gagasan tentang bagaimana penggunaan energi di masa mendatang dapat menghasilkan energi yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga lebih murah, baik, dan cepat.

Wapres juga mengingatkan peserta ISES tentang sejarah energi, di mana awalnya energi pada masa kuno berasal dari air dan tenaga manusia.

Namun seiring zaman berlalu dan setelah berkembangnya revolusi industri, energi juga terus berkembang hingga tercipta adanya PLTN di sejumlah negara.

"Setelah 'oil shock' (goncangan harga minyak mentah) dan KTT Bumi di Rio De Janeiro Brazil, kita lebih peduli mengenai lingkungan, mengenai masa depan, ketersediaan dan harga energi serta dampaknya kepada masa depan," katanya.

Ia juga mengatakan bahwa energi terbarukan adalah energi klasik karena menggunakan tenaga alami seperti angin, sinar matahari, biogas, dan gelombang/ombak.

Wapres mengingatkan bahwa sejumlah negara telah sukses dalam menerapkan sebagian besar energinya dengan sumber energi terbarukan seperti Norwegia yang 86 persennya berasal dari tenaga hidro.

Acara ISES dihadiri lebih dari 600 delegasi yang berasal dari sekitar lebih dari 100 negara. Acara tersebut juga dihadiri antara lain oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement