REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menghadapi kasus penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) terutama saat masa-masa mudik, pemerintah mengapresiasi langkah kreatif Pertamina yang menyajikan produk BBM melalui sebuah kemasan kaleng.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmadja Puja mengatakan, selain meminimalisir penimbunan, produk BBM dalam bentuk kemasan kaleng juga sangat berguna bagi para pemudik agar tidak kehabisan BBM saat di jalan.
"Kalau dulu memang ada penimbunan-penimbunan tapi saat ini kita antisipasi itu, dan kita koordinasi dengan Pertamina, Kepolisian, untuk antisipasi penimbunan," ungkapnya di Kantor Ditjen Migas, Jakarta, Rabu (10/6).
Menurutnya, produk kemasan kaleng BBM sangat kreatif, dan jauh lebih aman dibandingkan menyimpannya di dalam botol air mineral.
"Dari pada botol plastik diisi bensin safety-nya tidak terjamin, diharapkan pemudik bisa membeli yang kemasan," lanjutnya.
Ia menambahkan, dengan menambah pasokan BBM saat Ramadhan nanti, maka akan ada juga tambahan impor. Menurutnya, dengan besarnya permintaan BBM maka, sudah menjadi keharusan untuk melakukan impor agar stok BBM di lapangan dapat terpenuhi.
"Betul (ada impor), dengan adanya tamabahan pasokan, hampir 60 persen BBM impor pasti ada impor lagi, cuma impor ini diserahkan ke aksi korporasi Pertamina," tegasnya.