Rabu 10 Jun 2015 18:45 WIB

Lima Pengungsi Somalia Terdampar di Batam

Kapal pengangkut imigran menuju Italia
Foto: cbc
Kapal pengangkut imigran menuju Italia

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Sebanyak lima orang pengungsi Somalia dan Ethopia, tiga di antaranya anak-anak, terdampar di halaman Kantor Pemerintah Kota Batam Kepulauan Riau, Rabu (10/6), tanpa tahu harus ke mana.

"Kami tidak punya tujuan. Kami tersasar," kata seorang pengungsi Kowsar Jamal Ahmed (19) yang berasal dari Ethopia dalam bahasa Inggris.

Ia bercerita meninggalkan Ethopia dan berangkat ke Somalia sekitar dua bulan yang lalu karena perang di negaranya.

Kemudian oleh Pemerintah Somalia, ia dikirim ke Thailand untuk mendapatkan perlindungan dari UNHCR.

"Tapi setibanya di Thailand, mereka menyuruh kami ke Indonesia. Orang Thailand bilang di Indonesia ada penampungan pengungsi," kata Kowsar.

Dari Thailand, Kowsar pergi ke Malaysia melalui darat. Dan melanjutkan perjalanan ke Indonesia menggunakan kapal laut secara ilegal. Namun, ia mengaku tidak tahu kota pertama yang ia singgahi di Indonesia, sebelum terdampar di Batam.

Kowsar mengaku seluruh dokumennya, termasuk paspor ditahan oleh orang Malaysia. "Kata orang Malaysia, jika mau ke Indonesia, maka semua dokumen harus diserahkan," kata Kowsar yang sudah mengantongi surat pengungsi dari UNHCR Jakarta.

Dalam dokumen UNHCR yang dimiliki Kowsar, disebutkan Kowsar tiba di Indonesia pada 26 Mei 2015. Dokumen itu sendiri dikeluarkan pada 3 Juni 2015. "Saya tiba di Batam kemarin malam, seseorang membantu saya menyediakan tempat menginap dan memberikan makan," kata dia.

Pengungsi lainnya, Fadumo Hassan Ahmad (27) meninggalkan Somalia sekitar tiga bulan yang lalu, bersama tiga orang anaknya, Nadya, Yusra dan Ahmed serta seorang bayi di kandungan.

Dalam keterangan UNHCR yang dimilikinya, ia tiba di Indonesia pada 15 Mei 2015. Fadumo mengatakan pergi dari Somalia karena khawatir dengan perang yang tengah terjadi di negaranya. "Kami hanya ingin mencari perlindungan, ke tempat yang damai," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement