Rabu 10 Jun 2015 09:22 WIB

Mendagri Dukung Jenderal Gatot Nurmantyo Jadi Panglima TNI

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mendukung pilihan Presiden Joko Widodo dalam penunjukan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai calon Panglima TNI. Dalam pesan singkatnya kepada Antara di Solo, Rabu (10/5), Tjahjo mengatakan penunjukan pimpinan tertinggi AD tersebut dapat membawa manfaat di aspek strategis dan taktis.

"Dari aspek strategis, beliau akan menunjang wawasan kemaritiman yang akan didukung dengan dibentuknya tiga komando pertahanan, yaitu barat, tengah dan timur, seperti rencana Panglima TNI Jenderal Moeldoko," kata Tjahjo.

Sementara itu, dari aspek taktis Gatot diharapkan dapat melancarkan pembentukan komando wilayah pertahanan yang ide tersebut muncul dari AD. "Dari aspek taktis justru itu untuk memuluskan komando wilayah pertahanan yang idenya dari AD, sehingga ada kesinambungan antara gagasan dan pelaksanaannya," lanjutnya.

Dengan penunjukan Gatot tersebut diharapkan dapat terjalin hubungan baik dengan KSAU, KSAL serta Kepala Polri. "Hubungan Jendral Gatot dengan Kepala Staf dari Matra TNI AU dan AL serta Kapolri juga sangat dekat, sehingga akan membangun sinergitas yang semakin baik dan kompak dalam mendukung pemerintahan Presiden Jokowi dengan program pembangunan Nawacita-nya," ujar Tjahjo.

Sebelumnya, pihak Istana membenarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengajukan KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai calon Panglima Tentara Nasional Indonesia. "Ya, memang benar," kata Sekretaris Kabinet Andi Widjayanto ketika dikonfirmasi dari Solo, Selasa malam (9/6).

Pada Selasa pagi (9/6), Panglima TNI Jenderal Moeldoko menghadap Presiden Jokowi namun tidak memberikan keterangan apapun soal rencana pergantian di pucuk pimpinan TNI tersebut. Namun, dalam beberapa kesempatan Moeldoko telah mengungkapkan rencananya setelah purnatugas sebagai Panglima TNI yakni ingin menjadi dosen dan sama sekali tak tertarik terjun ke dunia politik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement