Selasa 09 Jun 2015 18:29 WIB

'Ketika Abang Becak Ikut Mangayubagyo Presiden Mantu'

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Djibril Muhammad
Pasangan calon pengantin Gibran dan Selvi.
Foto: Setkab
Pasangan calon pengantin Gibran dan Selvi.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Tak kurang dari 200 penarik becak di Solo, Jateng, ikut berpartisipasi atas hajat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menikahkan putra sulung, Gibran Rakabuming Raka dengan mantan Putri Solo 2009, Selvi Ananda.

Bentuk partisipasi abang becak --yang semula mangkal di sejumlah lokasi di Kota Bengawan-- ikut terlibat dalam kepanitiaan.

Berhubung profesi saban hari sebagai penarik becak, mereka dilibatkan mengangkut tamu undangan dari lokasi parkir, Lapangan Banyuanyar dan Lapangan Sumber, menuju lokasi hajadan Gedung Graha Saba Buana.

Adalah Sardi Ahmad (47), Ketua Paguyuban Penarik Becak Solo, didaulat menjadi panitia transportasi becak. Lalu, ia menunjuk toga koordinator yang dipasang di tiga lokasi parkir mobil. Masing-masing koordinator diberi tugas mengatur penumpang. Begitu tamu memarkir mobil langsung diangkut menuju lokasi resepsi.

"Becak ditata rapi sepanjang pinggir jalan dekat lapangan. Mereka mengantri penumpang datang," kata Sardi usai jumpa pers bersama polisi dan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kota Solo.

Persiapan sudah 80 persen klar. Semua becak yang digunakan mengangkut tamu dicat baru warna merah. Bagian sisi kanan-kiri becak dipasang bendera bertuliskan 'Ikut Mangayubagyo Pak Presiden Mantu', foto kedua mempelai, Gibran Rakabuming Raka-Selvi Ananda, juga terpampang di sana.

Semua penarik becak mengenakan pakaian surjan yang terbuat dari lurik. Lengkap dengan blangkon. Persis, seperti juru parkir (Jukir) yang ada di Kota Solo. "Seragam lurik dan blangklon yang memberi panitia. Kalau sepatu pakai punya sendiri," kata warga Semanggi RT 09, RW 04, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, ini.

Semula, penarik becak diminta tidak mengutip ongkos angkut penumpang. "Tapi, ya namanya orang mencari rezeki, kalau dikasih ya diterima. Masak orang sudah keringatan nggak ada upahnya," ujar Sardi. Namun, urusan makan, Sardi sudah menjamin.

Kepala Bidang (Kabid) Lalu-Lintas Dishubkominfo Kota Solo, Sri Subagyo, meminta kepala penarik becak untuk berpakaian rapi. Tidak boleh tampil lusuh, kumal, baju jelek, dan bau.

"Kalau masih ada yang gondrong saya minta cukur bersih. Jangan bikin mlaku yang punya hajat mantu Pak Presiden," kata Sri untuk disampaikan Sardi kepada rekannya.

Sardi dkk harus standby di lokasi parkir mobil --Lapangan Sumber dan Lapangan Banyuanyar-- pukul 07.00 WIB pada puncak acara pesta pernikahan, 11 Juni 2015. Dari 200 penarik becak terebut dibagi dua lokasi.

Sardi mengaku bangga dilibatkan dalam kepanitaan Jokowi punya hajad mantu. "Ini artinya, beliau masih eling (ingat) wong cilik ketika mengadakan pesta pernikahan putranya. Ya, walaupun hanya diberi tugas menarik becak, ini sebuah bentuk penghormatan jkepada wong cilik," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement