Selasa 09 Jun 2015 05:12 WIB

Gubernur Jatim Minta PLN Prioritaskan Listrik di Madura

Rep: Andi Nurroni/ Red: Indah Wulandari
Peta kepulauan Madura (ilustrasi).
Foto: reva63.blogspot.com
Peta kepulauan Madura (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Soekarwo meminta Perusahaan Listrik Negara (PLN) memprioritaskan pembangunan infrastuktur listrik di Madura, khususnya di wilayah kepulauan. Hingga kini, menurut Gubernur, rasio elektrifikasi wilayah tersebut masih rendah, yakni di bawah 40 persen.

Permintaan itu disampaikan Soekarwo saat menerima kunjungan General Manager (GM) baru PLN Distribusi Jawa Timur, Yudi Winardi beserta rombongan di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (8/6).

Soekarwo menyampaikan, secara keseluruhan, rasio elektrifikasi Jawa Timur sudah mencapai 82,7 persen. Artinya, menurut dia, hampir semua wilayah di Jawa Timur sudah teraliri listrik.

Meski begitu, menurut Soekarwo, di beberapa tempat rasionya masih sangat rendah, khususnya di Pulau Madura yang hanya mencpai 50 persen, bahan di bawah 40 persen untuk daerah kepulauan.

“Salah satu penyebabnya adalah kondisi topografi di  Madura, di mana kampung di sana berbeda dengan di Jawa. Jika di Jawa dalam satu kampung ada banyak rumah, tapi di Madura satu kampung hanya ada 10 rumah. Kemudian jarak antarsatu kampung dengan kampung lainnya sangat jauh, ini yang menyebabkan biaya yang dibutuhkan untuk membangun infrastruktur kelistrikan membengkak” ujar Soekarwo.

Sejatinya, menurut Soekarwo, pada 2013 lalu Pemprov Jaw Timur sudah memiliki anggaran untuk membantu PLN membangun infrastruktur di Madura. Ketika itu, menurut dia, Pemprov sudah merancang anggaran tahun jamak (multi years), yakni sebesar Rp 75 miliar per tahun selama tiga tahun berturut-turut.

Namun saat itu, menurut Soekarwo, ada kendalaa aturan bahwa hibah APBD untuk BUMN tidak diperbolehkan. Namun saat ini, Soekarwo menyampaikan, konsep seperti itu dimungkinkan meski harus melibatkan BPK untuk membahas terlebih lebih dulu batasannya,” kata dia.

Dulu, PLN membutuhkan Rp 125 miliar dikalikan tiga untuk membangun satu cagak listrik, namun dananya hanya siap Rp 50 miliar, karena itu kita bantu Rp 75 miliar.

"Namun kini, dengan manajemen dan anggaran yang baru, PLN telah menyiapkan anggaran yang lebih besar, jadi nanti Pemprov sharing fifty-fifty dengan PLN untuk kebutuhan infrastruktur listrik Madura,” ujar Soekarwo.

Pakde Karwo menekankan, kehadiran listrik akan berdampak positif pada perekonomian masyarakat, contohnya terhadap sektor pertanian.

“Jika listrik masuk, maka produk pascapanen bisa digarap,  seperti pisang diolah jadi kripik pisang, atau industri kecil kreatif lainnya yang tentu saja membuthkan listrik sebagai penggeraknya,” kata Soekarwo.

GM PLN Distribusi Jawa Timur Yudi Winardi merespons positif ajuan Gubernur. Menurut Yudi, masukan tersebut akan dibawa ke tingkat pusat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement