REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Ancol, Agung Laksono menilai tidak ada yang tabu dengan pelaksanaan musyawarah daerah (musda) yang dilaksanakan kubunya di sejumlah daerah. "Tidak ada yang tabu dengan musda yang kami gelar meski sudah terjadi islah dengan kubu Munas Bali. Islah yang dilakukan hanya untuk kepentingan pilkada saja, tidak dengan partai," kata Agung Laksono di Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Senin (8/5).
Agung bersama sejumlah pengurus DPP hasil Munas Ancol, Jakarta berada di Kota Batam untuk melakukan musda DPD Golkar Kota Batam yang ditutup pada Senin (9/5) dini hari. "Nantinya kader-kader yang dipilih akan diseleksi oleh tim independen yang tidak terkait dua kubu sebelum direkomendasikan untuk maju di pilkada," katanya.
Selain melaksanakan Musda di Kota Batam, kata dia, musda singkat juga sudah dilaksanakan di Maluku dan Nusa Tenggara Timur. "Setelah dilakukan penjaringan, nantinya mereka akan digabung. Kemudian tim independen yang menentukan siapa-siapa yang layak maju dan direkomendasikan saat pilkada," kata Agung.
Agung menyatakan, sudah ada 15 tim independen yang mengajukan proposal kekubunya untuk menjadi tim seleksi kader-kader terpilih yang akan maju di pilkada. "Setelah di Batam, akan diikuti juga dengan musda-musda lain di Provinsi Kepri. Ini tidak ada kaitannya dengan islah antara dua kubu di partai," kata mantan ketua DPR itu.
Musda Golkar Batam awalnya akan dilaksanakan pada Senin siang. Namun sejak Minggu (7/6) malam, musda sudah dilaksanakan dan pada Senin dinihari Supandi terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD Golkar Batam. Pada Senin siang, Agung bersama rombongan meninggalkan Batam untuk melaksanakan musda pada daerah lain.
Sementara itu kader Partai Golkar versi Munas Bali sempat berkumpul di kantor DPD Batam untuk melakukan orasi penolakan di tempat pelaksanaan sebelum akhirnya mampu ditenangkan oleh pihak kepolisian.